STUDI DESAIN EKSPERIMENTAL

on Kamis, 30 Oktober 2014
Pada desain kohort, kita hanya mengobservasi sehingga kita tidak dapat memberikan intervensi atau faktor paparan secara random pada kelompok paparan dan tidak paparan. Pada pembahasan ini, kita akan membahas penelitian eksperimental atau intervensi (intervention trial). Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk mengukur efek dari suatu intervensi terhadap hasil tertentu yang diprediksi sebelumnya.Desain ini merupakan metode utama untuk menginvestigasi terapi baru.Misal, efek dari obat X dan obat Y terhadap kesembuhan penyakit Z atau efektivitas suatu program kesehatan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Beberapa contoh penelitian dengan desain eksperimental, seperti;1) mengukur efektivitas penggunaan antibiotik terhadap perawatan wanita dengan gejala infeksi saluran urin dengan hasil tes urin negatif /negative urine dipstict testing [6], efektivitas program MEND (Mind, Exercise, Nutrition, Do it) terhadap tingkat obesitas pada anak-anak (www.mendcentral.org)[7] dan efektifitas kawasan tanpa rokok (non-smoking area) pada tingkat rumah tangga di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2014, Sumatera Selatan (Najmah dkk, 2014).(1) 
Kelebihan penelitian eksperimental adalah memungkinkan untuk dilakukan randomisasi dan melakukan penilaian penelitian dengan double-blind. Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi dibandingkan penelitian observasional. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti (gambar 1, 2) lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Kemudian, desain ini juga memungkinkan peneliti melakukan double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi. Kekuatan desain ini bisa meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.
Kelemahan penelitian eksperimental berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian[8]. Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laboran dan sebagainya terkait dengan penelitian, sehingga butuh managemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak. Untuk mengurangi isu etika, ketika kita melakukan intervensi baru pada satu kelompok, kelompok lainnya sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada kelompok kontrol.

Bonita (2006) mengelompokkan studi klinis menjadi beberapa tipe(1), antara lain:

Secara garis besar, desain eksperimental dalam epidemiologi, dibagi menjadi dua kelompok besar; 1) penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT) dan 2) penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT). Eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin sedangkan kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.Dalam perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah kluster lebih harus diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang berasumsi setiap individu itu mandiri. Berikut perbedaaan RCT dan cluster RCT secara umum;[9]
Ringkasan 
Tidak ada studi desain yang sempurna, semua desain saling melengkapi satu sama lain Secara umum, studi observasi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu studi deskriptif dan studi analitik. Studi deskriptif umumnya paling sering digunakan untuk menggambarkan pola penyakit dan dan untuk mengukur kejadian dari faktor risiko untuk penyakit (pajanan) pada satu populasi. Sedangkan jika kita ingin mengetahui asosiasi antara kejadian penyakit dan faktor risikonya, maka studi analitik dilakukan.
Secara garis besar, studi desain observasional ada 3 jenis:Potong Lintang (Cross sectional), Kohort (Cohort), dan Kasus Kontrol (Case-control). Perbedaan secara umum terletak pada faktor paparan (exposure factors) dan kejadian penyakit (disease). Studi desain potong lintang, faktor paparan dan kejadian penyakit terjadi pada masa sekarang secara bersamaan (in the present); studi desain kasus-kontrol, faktor paparan terjadi dimasa lalu dan kejadian penyakit terjadi pada masa sekarang; sedangkan desain kohort, faktor paparan terjadi dimasa sekarang, lalu diselidiki hingga kejadian penyakit apakah akan terjadi di masa depan.
Pada studi eksperimental bertujuan untuk mengukur efek dari suatu intervensi terhadap hasil tertentu yang diprediksi sebelumnya.Desain ini merupakan metode utama untuk menginvestigasi terapi baru.. Misal, efek dari obat X dan obat Y terhadap kesembuhan penyakit Z atau efektivitas suatu program kesehatan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Pada studi analitik, yang paling tinggi adalah desain eksperimental, namun tetap saja masalah etik dan pengorganisasian penelitian serta dana yang tinggi selalu menjadi kelemahan pada desain ini. Desain yang termudah adalah potong lintang. Kita melakukan investigasi faktor paparan dan outcome pada satu waktu dan bisa dilakukan pada banyak responden dalam waktu singkat dan sumber daya yang terbatas. Namun, ketika kita ingin mendapatkan hasil studi dengan tingkat bias yang lebih rendah, kita bisa melakukan studi kasus kontrol dan selanjutnya kohort. Semua pemilihan desain, tergantung apa yang tersedia dan kemampuan peneliti. 

LATIHAN STUDI DESAIN EPIDEMIOLOGI
  1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
  2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
  3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
  4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
  5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?
DAFTAR PUSTAKA 
  1. Bonita R, Baeglehole R, Kjellstorm T. Basic of Epidemiology. Switzerland: WHO Press; 2006 [cited. Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications/2006/9241547073_eng.pdf. p.39-51
  2. Webb P, Bain C, Pirozzo S. Essential Epidemiology, An Introduction for Students and Health Professionals. New York: Cambridge University Press; 2005. p. 118-145
  3. Najmah, Nuralam Fajar, RIco Januar Sitorus. The Effect of Needle and Syringe Program on Injecting Drug Users’ Use of Non-Sterile Syringe and Needle Behaviour in Palembang, South Sumatera Province, Indonesia International Journal of Public Health Research 2011; (Spesial Issue):193-9.
  4. Najmah, L. Gurrin, M.Henry, J.Pasco. Hip Structure Associated With Hip Fracture in Women: Data from the Geelong Osteoporosis Study (Gos) Data Analysis-Geelong,Australia. International Journal of Public Health Research 2011. 2011(Special Issue):185-92.
  5. Rothman KJ. Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford University Press; 2002. p.57-93
  6. Richards D, Les Toop, Stephen Chambers, Lynn Fletcher. Response to antibiotivs of women with symptoms of urinary tract infection but negative dipstick urine test results: double blind randomised controlled trial. BMJ. 2008 22 June 2005:1-5.
  7. Sacher PM, Maria Kolotourou, Paul M. Chadwick, Tim J. Cole, Margaret S. Lawson, Alan Lucas, et al. Randomized Controlled Trial of the MEND Program: A Family-based Community Intervention for Childhood Obesity. Obesity. 2010;18(1):S62-S8.
  8. Elwood M. Critical Appraisal of Epidemiological Studies and Clinical Trials. New York: Oxford University Press; 2007. p. 19-44
  9. Dallas E. Study Design in Epidemiology. Melbourne; 2008 Contract No.: Document Number|.

86 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Atidira Dwi Hanani mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Atidira Dwi Hanani mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

FITHROH AMALIYAH PUTRI
10111001028


LATIHAN STUDI DESAIN EPIDEMIOLOGI
1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
- Penelitian eksperimen / Randomised Controlled Trial (RCT), umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin
- Penelitian eksperimen klaster / Cluster Randomised Controlled Trial (CLUSTER RCT), cluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Efektifitas Pemberian Vitamin A Sebagai Cara Untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan
Sampelnya adalah 100 orang ibu hamil, 50 orang diberikan vitamin A dan sisanya tidak sebagai kontrol. Setelah pemantauan selama 28 hari pertama, akan dilihat apa yang terjadi atau dialami 100 orang ibu tersebut. Akan terjadi perbedaan efek atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian akan didapat kesimpuan apakah Pemberian Vitamin A dapat mencegah komplikasi kehamilan

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
- Kelebihan penelitian eksperimental adalah:
1. Memungkinkan untuk dilakukan randomisasi. Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi dibandingkan penelitian observasional. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.
2. Memungkinkan peneliti melakukan double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi.
3. Meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.
- Kelemahan penelitian eksperimental berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian. Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laboran dan sebagainya terkait dengan penelitian, sehingga butuh managemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak. Untuk mengurangi isu etika, ketika kita melakukan intervensi baru pada satu kelompok, kelompok lainnya sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada kelompok kontrol.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasi adalah cara untuk membagi populasi penelitian menjadi dua kelompok atau lebih berdasarkan karakteristik yang sudah ditentukan oleh peneliti lalu diikiuti kedepan yang tujuannya untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.

5. Laters...

Desi Ratnasari Yusman mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Desi Ratnasari Yusman mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Desi Ratnasari Yusman mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Kespromu mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Desi Ratnasari Yusman mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama : TRI ARDIANA
NIM : 10111001049
METODOLOGI EPIDEMIOLOGI

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Jawab : tipe-tipe pada studi desain eksperimental terdiri dari:
• Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT), dimana eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru atau efektivitas vaksin.
• Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT), dimana pada eksperimental dengan desain kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Jawab: penelitian tentang keefektifan SMS reminder sebagai media promosi kesehatan ibu hamil di daerah terpencil.
Study yang digunakan yaitu study penelitian eksperimental dengan tipe quasi ekperimental, dimana dalam penelitian ini terdiri dari 49 respoden ibu hamil trimester I dan II dari 22 kecamatan di Astambul Kabupaten Banjar yang memenuhi kriteria insklusi dan ekslusi. Dalam penelitian ini tidak disebutkan secara pasti pemilihan cluster di dalam kecamatan dan kemudian dari setiap cluster dipilih sampel tapi karena penelitian ini berkaitan dengan kempok ibu-ibu yang mendapatkan intervensi mengenai SMS reminder maka tergolong study eksperimental cluster rendomize.
note : bagan di moodle ^^

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Jawab:
a. Kelebihan studi desain eksperimental, antara lain:
• Adanya teknik randomisasi sehingga bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan.
• Adanya double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden .
• Dapat meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias.
b. Kelemahan studi desain eksperimental, antara lain:
• Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laporan dan sebagainya terkait dengan penelitian.
• Waktu penelitian relatif panjang.
• Pengorganisasian penelitian.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Jawab : teknik randomisasi adalah teknik alokasi secara acak atau random dimana pada teknik ini peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian kedalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti yang kemudian diikuti kedepan dengan tujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.

5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?
Jawab: lanjut moodle lagi ^^

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama : Nosi Melasari
Nim: 10111001016

Jawab:
1. Tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis
1) Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT)
Eksperimen dengan desain RCT adalah sebuah eksperimen epidemiologi yang mempelajari sebuah pencegahan atau cara hidup yang dapat mengobati umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin.
Ciri :
a. Yang dirandomisasi : Individu / personal
b. Kejadian intervensi : Diimplementasikan pada tingkatan individu
c. Ukuran sampel : Mengansumsikan setiap orang mandiri / independen
d. Analisis : Mengansumsi setiap orang
e. Subjek dalam populasi adalah kelompok yan acak
2) Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT).
Kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan. Dalam perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah kluster lebih harus diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang berasumsi setiap individu itu mandiri.
a. Yang dirandomisasi : Kelompok / cluster
b. Kejadian intervensi : Sering dilaksanakan pada level kelompok / cluster
c. Ukuran sampel : Harus memperhitungkan nilai korelasi dalam klaster - klaster
d. Analisis : Harus memperhitungkan cluster

2) UJi Lapangan ( Field Trip )
Eksperimen lapangan adalah kajian penelitian dalam situasi nyata dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel bebas oleh peneliti dalam kondisi apabila situasi memungkinkan. Pada studi ini, peneliti mendatangi subyek penelitian. Pada studi ini, peneliti melakukan kontrol yang kurang ketat terhadap perilaku subyek dan subyek ditempatkan pada situasi dimana mereka merasakan kurang adanya perbedaan yang mencolok dari kehidupan sehari-hari. Ekperimen lapangan adalah jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan dengan individu-individu yang belum sakit sebgai subyek. eksperimen lapangan mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan eksperimen lainnya terutama dalam hal :
a) Eksperimen lapangan memiliki keuntungan dalam hal validitas eksternal.
b) Eksperimen lapangan bersifat non reaktif, karena subyek merasa tidak diteliti dan diukur perilakunya.
c) Eksperimen relatif murah dalam pelaksanaannya, karena tidak membutuhkan perlengkapan dan peralatan khusus.
d) Eksperimen lapangan hasilnya lebih realistis dengan situasi yang ada.
e) Eksperimen lapangan mungkin bisa menjadi alternatif pilihan dalam penelitian.
3) Uji Komunitas ( Communicity Trial )
Intervensi komunitas adalah studi di mana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan kepada individu-individu. Intervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu. Contoh intervensi ini adalah riset tentang efektivitas flurodasi air minum untuk mencegah karies pada masyarakat.


Unknown mengatakan...

Nosi melasari
10111001016
jawab:
2. Contoh desain studi experimental
Contoh kasus desain studi eksperimental misalnya penelitian mengenai efek suplementasi FE, asam folat dan vitamin b12 terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada wanita. Desain penelitian ini adalah Randomized Control Group pretest posttest dengan double blind artinya pada desain penelitian ini digunakan teknik randomisasi untuk mengontol dan melengkapinya dengan teknik double blind yaitu Teknik untuk membuat subjek (single blinding), pengamat (double blinding), atau penganalis data (triple blinding) tidak mengetahui (“buta”) tentang status intervensi dari subjek penelitian. Semua hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bias. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan pretest untuk mengukur kadar Hb awal dan posttest untuk mengukur kadar Hb akhir. Responden dengan kadar hemoglobin 8-11,5 mg/dl pada saat pretest diikutsertakan dalam penelitian. Kemudian penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan secara random yaitu kelompok A diberi suplemen Fe dan vitamin B12, Kelompok B diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 dan kelompok C diberi suplemen Fe dan asam folat 2 kali seminggu selama 12 minggu. Seminggu sebelum suplementasi diberi vitamin A dan obat cacing Albendanzole. Setelah itu, Responden yang telah mendapatkan perlakuan dilakukan posttest untuk melihat kadar HB setelah perlakuan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksperimental
Kelebihan
1. Evaluasi perlakuan dalam situasi terkontrol, kelompok- kelompok yang dibandingkan identik sehingga memberikan bukti yang kausal
2. Sekuensi temporal bahwa perlakuan bahwa perlakuan mendahulia akibat jelas
3. Dapat dilakukan validasi data, karena data dikumpulkan bersamaan dengan berlangsungnya studi (concurrent data)
4. Adanya randomisasi bias menurun, sebab faktor perancau (confounding) agar tersebar merata antar kelompok.
5. Kriteria inklusi, perlakuan dan outcome telah ditentukan lebih dahulu.
6. Statistik lebih efektif ( pemilihan subyek secara random)
Kekurangan
a) Masalah etika memberikan perlakuan yang dihipotesiskan merugikan, atau tidak memberikan perlakuan yang bermanfaat
b) Jika ukuran sampel terlalu kecil, randomisasi gagal mengontrol faktor perancu, dan presisi estimasi rendah.
c) Tujuan randomisasi tak tercapai jika hanya dilakukan pada subjek yang memenuhi syarat eligibilitas atau memberikan respons baik.
d) Jika waktu perlakuan terlalu pendek, RCT tidak mampu menunjukan efek perlakuan yang sesungguhnya
e) Situasi sangat terkontrol, khususnya jika dilakukan restriksi sampel, membatasi generalisasi hasil penelitian.
f) Konflik kepentingan penyandang dana riset yang mempengaruhi hasil
g) Komplek dan mahal
h) Tidak representatif terhadap populasi (validitas externa jelek)
i) Tidak praktis

4. Teknik Randomisasi
Teknik randomisasi Teknik untuk mengontrol faktor perancu dengan cara mendistribusikan faktor perancu secara acak (random) ke dalam kelompok-kelompok studi. Kelompok-kelompok studi menjadi ekuivalen/ sebanding dalam distribusi faktor perancu, sehingga layak untuk diperbandingkan dalam analisis dat. Tujuannya yaitu untuk mengontrol semua faktor perancu yang diketahui maupun tidak diketahui peneliti. Pada Penelitian Eksperimen/Uji Klinis memungkinkan untuk dilakukan randomisasi. Ada perbedaan antara seleksi secara random/acak dan alokasi secara random (random selection versus random allocation). Seleksi secara acak adalah proses randomisasi untuk memilih keikutsertaan subjek dalam penelitian. Alokasi secara acak adalah proses randomisasi untuk menentukan ke dalam kelompok manakah subjek akan diikutsertakan. Yang dimaksud dengan randomisasi pada pada penelitian ini adalah alokasi secara random/acak. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dan jumlah sampel tiap kelompok seimbang dalam penelitian.

Unknown mengatakan...

Nosi melasari
10111001016

jawab:
5. mind mapping di Moodle

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Desy Indah Permatasari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Desy Indah Permatasari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Desy Indah Permatasari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Lanjutan : MEILINDA ELVITA (10111001012)

NAMA : MEILINDA ELVITA
NIM : 10111001012

1.Tipe tipe pada desain eksperimental
JAWAB :
JENIS JENIS PENELITIAN EKSPRIMEN
a) Randomized Control Trial
Randomized control trial (atau randomized clinical trial) adalah sebuah eksperimen eoidemiologi yang mempelajari sebuah pencegahan atau cara hidup yang dapat mengobati. Subjek dalam populasi adalah kelompok yan acak, biasanya disebut perawatan dan kelompok kontrol, dan hasilnya diperoleh dengan membandingkan hasil dari dua atau lebih kelompok. Hasil yang diinginkan dapat saja berbeda tetapi, mungkin saja perkembangan penyakit baru atau sembuh dari penyakit yang telah ada
.
b) Field Trial (Eksperimen lapangan)
Ekperimen lapangan adalah jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan dengan individu-individu yang belum sakit sebgai subyek. Mirip dengan studi kohor prospektif,rancangan ini diawali dengan memilih subyek-subyek yang belum sakit. Subyek-subyek penelitiandibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, lalu diikuti perkembangannya apakah subyek itu sakit atau tidak. Berbeda dengan studi kohor, peneliti menentukan dengan sengaja alokasi faktor penelitian kepada kelompok-kelompok studi.

c) Community Trial (Intervensi Komunitas)
Intervensi komunitas adalah studi di mana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan kepada individu-individu. Intervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu. Eksperimen ini memperlihatkan kemaknaan pengaruh floridasi, baik secara statistik maupun klinik, dalam mengurangi kerusakan, kehilangan, dan pergerakan gigi masyarakat


d) Uji Kluster
Analisis cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan obyek kedalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain. Dalam analisis ini tiap-tiap kelompok bersifat homogen antar anggota dalam kelompok atau variasi obyek dalam kelompok yang terbentuk sekecil mungkin.

2. Contoh ide peneitian eksperimental dengan penjelasan Alur ?
JAWAB :
Judul : "Pengaruh sinar ultraviolet B terhadap konsentrasi Vitamin D dan Hormon paratiroit pada perempuan usia lanjut di Indonesia"
- Mendapat Sinar Ultraviolet B matahari
 Konsentrasi 25 (OH) D Meningkat
 Konsentrasi 25 (OH) D Tidak meningkat
- Tidak Mendapat Sinar Ultraviolet B Matahari
 Konsentrasi 25 (OH) D Meningkat
 Konsentrasi 25 (OH) D Tidak meningkat

Dalam penelitian ini menggunakan uji eksperimental / randomized controlled trial (RCT) yang dilakukan intervensi secara individu yaitu para Lansia
 Alur : Prospektif
 Populasi : Lansia (58 Tahun Keatas )
 Perlakuan pada populasi setiap sample yang diuji

Unknown mengatakan...

Lanjutan : Meilinda Elvita ( 10111001012)

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain ekperemental
menggunakan contoh
JAWAB :
Kelebihan Studi Eksperimental
1. Variabel eksperimen dapat lebih kuat di lapangan dibandingkan penelitian di
Laboratorium
2. Lebih mudah dalam memberikan perlakuan.
3. Dapat dilakukan proses eksperimen dengan setting yang mendekati keadaaan
sebenarnya.
4. Hasil eksperimen lebih aktual dengan permasalahan yang dihadapi

Kekurangan Studi eksperimental
1. Adanya faktor etis yang menjadi hambatan penelitian uji klinis.
2. Sering menemukan kesulitan dalam menentukan watu yang tepat.
3. Menggunakan biaya yang lebih besar.
4. Sulit untuk mencari objek yang sesuai
5. Tidak kooperatif ( Ego dan tidak jujur ).
6. Usia manusia yang relatif untuk dijadikan objek.

Dikaitkan dengan contoh : Jika kelebihannya dalam penelitian eksperimen adalah peneliti dapat memilih variabel dan variabel dapat di kontrol secara ketat sehingga validitas dapat terjamin. Namun demikian, penelitian eksperimen akan terlihat kelemahannya ketika digunakan dalam penelitian-penelitian sosial, desain eksperimen yang digunakan akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena banyak variabel luar yang berpengaruh dan sulit untuk mengontrolnya.
Contoh:
"Mencari pengaruh pendidikan dan latihan yang diberikan kepada pegawai terhadap prestasi kerjanya."

Untuk mencari seberapa besar pengaruh diklat terhadap prestasi kerja, maka harus membandingkan prestasi kerja pegawai sebelum mendapat diklat dan setelah mendapat diklat atau membandingkan orang yang mempunyai kemampuan yang sama yang tidak mendapatkan diklat. Prestasi seorang pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja, tetapi oleh variabel lain, misalnya IQ, pengalaman, pengawasan, pendidikan dan lain-lain, sehingga mengukur seberapa jauh pengaruh diklat terhadap kinerja guru secara teliti akan sulit dilakukan.

4. Jelaskan apa yang dimaksud teknik randomisasi ?
JAWAB :
Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental Randomisasi bertujuan agar terjadi komparabilitas (validitas interna) antara kelompok studi dan kontrol sama. Teknik randomisasi menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Kemudian, desain ini juga memungkinkan peneliti melakukan double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi


5. Di elearning ya bu najem :)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

NAMA: VERRA ANGGANI
NIM: 10111001024

1. Tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis:

Penelitian Eksperimen /Randomised Controlled Trial (RCT)
•Randomisasi dan intervensi dilakukan pada tingkat individual atau personal.
•Ukuran sampel mengasumsikan setiap orang itu independen.
•Analisis mengasumsikan setiap orang.
•Subjek dalam populasi adalah kelompok yang acak, biasanya disebut perawatan dan kelompok control
•Dipakai untuk mengevaluasi obat-obatan baru dan perawatan lain tentang penyakit, termasuk test teknologi kesehatan dan perawatan medis yang baru.
•Digunakan untuk memperkirakan program yang baru untuk skrining dan deteksi dini.

Penelitian Eksperimen Klaster / Cluster Randomised Controlled Trial (Cluster RCT)
•Randomisasi dilakukan pada kelompok atau cluster
•Intervensi dilakukan pada kluster contoh: puskusmas, desa, rumah sakit.
•Ukuran sampel harus memperhitungkan nilai korelasi pada kluster
•Analisis harus memperhitungkan sampel
•Melihat efektivitas promisi dan pelayanan kesehatan.

Uji lapangan (field trip)
Ekperimen lapangan adalah jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan dengan individu-individu yang belum sakit sebagai subyek. Subyek-subyek penelitian dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, lalu diikuti perkembangannya apakah subyek itu sakit atau tidak. Subyek yang terjangkit dan tidak terjangkit penyakit antara kedua kelompok studi kemudian dibandingkan, untuk menilai pengaruh perlakuan.

Uji komunitas (community trials)
Intervensi komunitas adalah studi di mana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan kepada individu-individu. Intervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu.

2.Salah satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental:
“Pengaruh Pemberian Tablet Fe + Vitamin A Terhadap Peningkatan Hemoglobin Pada Anak Usia Sekolah di SDN 03 Kelurahan Kenten Tahun 2014”. Menggunakan rancangan penelitian eksperiment Randomized Control Trial (RCT). Sampel: siswa kelas IV dan V SD. kriteria inklusi anak usia 9-12 tahun, Hb pria dan wanita dibawa 12mg/dl dan 11 mg/dl, sehat jasamani rohani, bersedia mengkonsumsi tablet besi dan vitamin A. Instrumen penelitian ini adalah : Cyan methemoglobin,tablet zat besi.dan vitamin A. kriteri ekslusi: tidak bersedia, sakit, menstruasi. Waktu penelitian: 1 bulan
Alur Penelitian lanjut ke moodle ya

Unknown mengatakan...


NAMA: VERRA ANGGANI
NIM: 10111001024

3.Kelebihan dan kekurangan penelitian eksperimental:
KELEBIHAN
•Memungkinkan untuk dilakukan randomisasi, misalnya subjek penelitian adalah anak usia sekolah yang dipilih secara random menggunakan sampling frame (daftar absen).
•Memungkinkan peneliti melakukan double-blind, dimana peneliti maupun anak – anak SD sebagai sampel tidak mengetahui status nya apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi.
•Besarnya derajat / dosis keterpaparan dapat diatur sesuai keinginan penelitan, misalnya pemberian tablet vitamin A yang hanya diberikan satu kali selama penelitian.
•Pengaruh faktor luar yang tidak di inginkan dapat dikontrol dengan berbagai cara tertentu (pemilihan subjek yang ketat,dll), contohnya subjek yang dipilih berkriteria sehat secara fisik dan jasmani.
KEKURANGAN
•Penelitian eksperimental berkaitan dengan masalah etika, misalnya pemberian suplementasi pada anak yang dapat menimbulkan berbagai dampak apalagi berhubungan dengan manusia.
•Managemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak. Penelitian dilakukan dengan melibatkan sekolah, pelayanan kesehatan sehiingga membutuhkan pengorgasisaian yang baik.
•Sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada kelompok kontrol.
•Mahal, penelitian penambahan tablet Fe + Vitamin A membutuhkan dana yang besar untuk pengadaan obat dan alat.

4.Teknik randomisasi adalah cara yang dilakukan untuk membagi sampel penelitian menjadi dua atau beberapa kelompok dan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Ini merupakan metode terbaik dalam mengontrol pembauran, karena membantu dalam memastikan bahwa variable tersebut dikenal (atau bahkan tidak dikenal) karena variabel perancu terdistribusi secara mearata antara kelompok-kelompok studi. Namun metode ini hanya dapat digunakan dalam metode penelitian studi intervensi.

5. MIND MAPPING KESIMPULAN MATERI STUDI DESAIN EKSPERIMENTAL
lanjut ke moodle ya

thanks :)

Rizkiblogspot mengatakan...

Nama : Muhammad Rizki
Nim : 10111001014

Latihan Studi Desain Epidemiologi

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Jawab :
Tipe – tipe pada studi desain experimental atau uji klinis adalah :
a. Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT), umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru.
b. Penelitian eksperimen klaster / Cluster Randomised Controlled Trial (CLUSTER RCT), cluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.

Dan pada sumber lain menyebutkan :
Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan” tahun 2010, beliau membagi desain penelitian ekperimen kedalam 3 bentuk yakni pre-experimental design, true experimental design, dan quasy experimental design.
a. Pre-experimental design
Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre- Experimental Designs ini ada beberapa macam antara lain :
1. One – Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan)
2. One – Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes)
3. Intact-Group Comparison.
b. True Experimental Design
Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Designs ini ada beberapa macam antara lain :
1. Posstest-Only Control Design
2. Pretest-Posttest Control Group Design
3. The Solomon Four-Group Design

c. Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Designs ini ada beberapa macam antara lain :
1. Time Series Design
2. Nonequivalent Control Group Design
3. Conterbalanced Design

d. Factorial Design
Desain Faktorial selalu melibatkan dua atau lebih variabel bebas (sekurang-kurangnya satu yang dimanipulasi). Desain faktorial secara mendasar menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikan terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Jawab :
“Efek Pemberian aspirin untuk mencegah serangan ulang infark otot jantung”
Sampelnya adalah 100 orang laki - laki, 50 orang diberikan Aspirin dan sisanya tidak sebagai kontrol. Setelah pemantauan selama 30 hari pertama, akan dilihat apa yang terjadi atau dialami 100 orang laki – laki tersebut. Akan terjadi perbedaan efek atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian akan didapat kesimpulan apakah Pemberian Aspirin dapat mencegah serangan ulang Infark otot jantung.

Dan Alur dikirim di moodle elearning :)

Rizkiblogspot mengatakan...

Nama : Muhammad Rizki
Nim : 10111001014

LANJUTAN

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Jawab :
Dalam penelitian eksperimen terdapat keunggulan jika dibandingkan dengan penelitian lainnya.
a. Eksperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel ekstra yang tidak beruhubungan dengan variabel yang sedang di amati.
b. Penelitian eksperimen memiliki efisiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan kerja eksperimen.
Dan Kelemahan nya adalah :
a. Hasil penelitian eksperimen (khususnya laboraturium) dipandang tidakselalu sejalan dengan lapangan.
b. Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak dapat dimanupalasi, misalnya manipulasi dalam bentuk menghilangkan interaksi sosial secara permanen, merangsang timbulnya perilaku seksual.
c. Sekalipun secara moral atau legal dapat dilakukan, tetapi secara ekonomi atau teknik pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai. Misalnya efek pemilikan mobil baru pada minat membaca iklan mobil. Tidak mungkin peneliti melakukan random kepada sejumlah subjek dan memberi mobil baru pada penelitian.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Jawab :
Teknik randomisasi merupakan sebuah metode untuk menempatkan peserta dalam uji klinis menjadi dua atau lebih kelompok secara acak (random). Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental yang bertujuan agar terjadi komparabilitas antara kelompok studi dan kelompok kontrol.

5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?

Dikirim di moodle elearning.

Terima Kasih ^^

Daftar Pustaka
• http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/desain-penelitian-eksperimen.html
• http://www.academia.edu/5410410/METODOLOGI_PENELITIAN_kelompok_5

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Mareta Linia Ainil Ateram mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Mareta Linia Ainil Ateram mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Neni Yunita mengatakan...

Neni Yunita (10111001030)
1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
• Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT),
Metode ini merupakan penelitian komparatif eksperimental terkendali, dimana peneliti memberikan dua atau lebih intervensi kepada pasien (individu) yang digunakan untuk sampel penelitian. Dalam penelitian Ilmu Kesehatan, RCT biasa digunakan untuk menguji keberhasilan atau efektifitas pengobatan. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menguji keberhasilan dan efektifitas tindakan medis. Bahkan RCT juga digunakan untuk menguji efektifitas peralatan medis.
• Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT)
Metode ini memberikan suatu intervensi pada kelompok. Dalam suatu perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah kluster harus diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang mengasumsikan setiap individu itu mandiri.
2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Contoh : Perbedaan efektivitas model pemicuan dengan penyuluhan terhadap kepemilikan jamban di dusun krajan desa ngoromo kecamatan nawangan kabupaten pacitan.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Randomized Controlled Trial (RCT). Sampel sebanyak 112 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik cluster random sampling. Variabel bebas model pemicuan dan model penyuluhan.Variabel terikat kepemilikan jamban, variabel perancu jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pengolahan data menggunakan SPSS v.17, di uji dengan t Test

Neni Yunita mengatakan...

Lanjutan...
Neni Yunita (10111001030)

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
a. Penelitian eksperimental dapat membuktikan hubungan sebab-akibat dan bukan hanya meneliti hubungan antar variabel. Ini berarti, penelitian eksperimental meneliti hubungan kausal (cause-effect relationshipI) antara variabel bebas (VB) dan variabel terikat (VT). Variabel bebar (independent variable) adalah penyebab yang akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent variable). Ini berarti variabel terikat merupakat variabel akibat dari variabel bebas.
CONTOH : Yang menjadi variabel bebas adalah model pemicuan atau model peyuluhan, dan variabel terikat adalah kepemilikan jamban. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah model pemicuan atau model penyuluhan (VB) dapat mempengaruhi kepemilikan jamban
b. Dalam penelitian eksperimental, peneliti dapat memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT. Manipulasi dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara.
CONTOH : VB model pemicuan atau model penyuluhan dapat dilakukan dengan meminta kelompok mendapat model penyuluhan dan subjek pada kelompok lain tidak diberikan model pemicuan atau model penyuluhan . Manipulasi seperti ini hanya dapat dilakukan dengan penelitian eksperimental saja.
a. Kekurangan pertama, penelitian eksperimental sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya hasil suatu penelitian eksperimental tidak dapat langsung digunakan dalam kehidupan nyata atau sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh kondisi penelitian eksperimental yang sangat terkontrol, sehingga situasinya tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kekurangan kedua, penelitian eksperimental membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun alasan ini tidak sepenuhnya benar, karena kadang kala suatu penelitian eksperimental dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan penelitian non-eksperimental. Penelitian eksperimental membutuhkan waktu lama karena ada beberapa VB di mana peneliti arus memanipulasi VB sekian lama agar VT yang diharapkan muncul.
c. Kekurangan ketiga, ketidakadekuatan penelitian eksperimental sebgai metode ilmiah untuk mempelajari perilaku manusia. Sala satu kritik terhadap penelitian eksperimental adalah peneliti ini menganggap manusia sebagai objek yang dapat dimanipulasi. Atau dengan kata lain, manusia dianggap menjalani proses mekanistis, hanya berespon pada stimulus yang diberikan. Namun kritikan ini mendapatkan bantahan dari ahli yaitu bahwa manipulasi dalam penelitian eksperimental terjadi hanya pada saat memberikan suatu kondisi tertentu yang dapat mengarahkan perilaku seseorang kepada suatu cara tertentu. Para peneliti eksperimental, manusia tidak dianggap sebagai suatu mesin yang kosong, tetapi tetap memiliki pikiran, perasaan, dan kehendak sendiri

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Menurut kamus kesehatan online Randomisasi adalah sebuah metode untuk menempatkan peserta dalam uji klinis menjadi dua atau lebih kelompok secara acak (random). Satu kelompok menerima perawatan atau obat yang diteliti, dan satu kelompok menerima plasebo, obat lain, atau tidak menerima perawatan apa pun. Peserta dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai metode.
Teknik randomisasi bisa juga diartikan sebagai suatu teknik untuk mengontrol faktor perancu dengan cara mendistribusikan faktor perancu secara acak (random) ke dalam kelompok-kelompok studi
Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi dibandingkan penelitian observasional. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan.
Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Kemudian, desain ini juga memungkinkan peneliti melakukan double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi.

ANONIM mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ANONIM mengatakan...

NAMA : BRIYAN PRAMUDITYO
NIM : 10111001043

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Jawaban :
a. Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (rct) umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin
b. Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (cluster rct) kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
c. Uji Lapangan (Field Trip)
Alternatif nama lain : Kasus – Referensi
4. Uji Komunitas (Community Trials)
Alternatif nama lain : Studi Intervensi Komunitas
Unit Studi : Komunitas Orang yang Sehat

2.Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Dalam uji intervensi MRC terhadap pemberian asam folat serta multivitamin dan defek tuba neuralis dilakukan rekrutmen pada wanita yang pernah melahirkan bayi dengan defek tuba neuralis dan masih ingin mempunyai anak lagi. Wanita-wanita tersebut secara acak dimasukkan ke dalam masing-masing dariempat kelompok dan keadaannya diikuti sampai mereka hamil kembali serta terus dilakukan pengawasan sepanjang kehamilan mereka. Keempat kelompok tersebut adalah adalah, kelompok dengan suplementasi asam folat saja, kelompok dengan suplementasi multivitamin saja, kelompok dengan suplementasi keduanya dan kelompok placebo. Angka defek tuba neuralis yang terjadi dalam setiap kelompok kemudian dibandingkan.

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Kelebihan penelitian eksperimental berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian. Untuk mengurangi isu etika, ketika kita melakukan intervensi baru pada satu kelompok, kelompok lainnya sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada kelompok kontrol.

Kelebihan penelitian eksperimental adalah memungkinkan untuk dilakukan randomisasi dan melakukan penilaian penelitian dengan double-blind. Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi dibandingkan penelitian observasional. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Kemudian, desain ini juga memungkinkan peneliti melakukan double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasi adalah cara untuk membagi populasi penelitian menjadi dua kelompok atau lebih berdasarkan karakteristik yang sudah ditentukan oleh peneliti lalu diikiuti kedepan yang tujuannya untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Jenis renomisasi meliputi:
• Random selection adalah proses randomisasi untuk memilih keikutsertaan subjek dalam penelitian.
• Random allocation adalah proses randomisasi untuk menentukan ke dalam kelompok manakah subjek akan diikutsertakan

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

NAMA: LAILATUL RAHMAH
NIM: 10111001008

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
• Uji randomized controlled adalah eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin
• kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.Dalam perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah kluster lebih harus diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang berasumsi setiap individu itu mandiri.
• Uji Lapangan (field trip)
• Uji Komunitas digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas tertentu

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
• Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dan Kepadatan Aedes Aegypti Di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten (Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi berupa penyuluhan mengenai PSN. dilakukan pada terhadap 106 warga desa Bayah)
• Hasil pre-test: 64,2% warga berpengetahuan kurang hanya 11,3% yang baik; sesuai dengan tingkat pendidikan yang rendah dan ekonomi yang kurang.
• Setelah penyuluhan 14% warga berpengetahuan baik dan 54% kurang yang secara statistik bermakna (p = 0,001). Dari survei entomologi diperoleh container index (CI) 18% dan house index (HI) 52% yang menunjukkan tingginya kepadatan dan penyebaran vektor. Setelah penyuluhan CI menjadi 16% dan HI 42% tetapi penurunan tersebut tidak berbeda bermakna (CI, p = 0,523; HI, p = 0,174) dan masih di atas index WHO.
• Hasil: penyuluhan meningkatkan tingkat pengetahuan warga mengenai PSN tetapi tidak menurunkan kepadatan vektor sehingga Bayah masih tetap berisiko tinggi DBD.

Alur: akan dikirim melalui elearning ^^

Unknown mengatakan...

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
a. Kelebihan:
1. memungkinkan untuk dilakukan randomisasi dan melakukan penilaian penelitian dengan double-blind
2. peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria lalu diikuti ke depan
3. bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian
4. Kekuatan desain ini bisa meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian
b. Kekurangan :
1. berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian
2. Intervensi berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laboran.
3. butuh managemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasai adalah teknik alokasi secara acak atau random. dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti (gambar 1, 2) lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.

5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?
Akan dikirim melalui elearning ^^

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama : Aprida Ananda Siregar
Nim : 10111001001

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
1. Uji Randomised Controlled (Randomised Controlled Trial)
Eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin.
2. Uji Klaster (Cluster Randomised Controlled Trial)
kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok menurut tingkatan kluster seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan. Dalam perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah kluster lebih harus diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang berasumsi setiap individu itu mandiri.
3. Uji Lapangan (Field Trip)
Alternatif nama lain : Kasus – Referensi
4. Uji Komunitas (Community Trials)
Uji studi yang digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas tertentu, seperti intervensi pada komunitas orang sehat saja atau komunitas orang yang beresiko saja.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
dilakukan untuk untuk mengukur resiko tingginya kadar katecholamine serum terhadap penyakit jantung koroner. Dari 71 kasus yang dikumpulkan, 27 diantaranya
mempunyai kadar katecholamine tinggi. Pada kelompok kontrol, dari 538 subyek, 95 ,
diantaranya menunjukkan kadar katecholamine tinggi

Unknown mengatakan...

Aprida Ananda Siregar (10111001001)
(Lanjutan)
3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
kelebihannya dalam penelitian eksperimen adalah peneliti dapat memilih variabel dan variabel dapat di kontrol secara ketat sehingga validitas dapat terjamin. Namun demikian, penelitian eksperimen akan terlihat kelemahannya ketika digunakan dalam penelitian-penelitian sosial, desain eksperimen yang digunakan akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena banyak variabel luar yang berpengaruh dan sulit untuk mengontrolnya.
Contoh:
Mencari pengaruh pendidikan dan latihan yang diberikan kepada pegawai terhadap prestasi kerjanya.
Untuk mencari seberapa besar pengaruh diklat terhadap prestasi kerja, maka harus membandingkan prestasi kerja pegawai sebelum mendapat diklat dan setelah mendapat diklat atau membandingkan orang yang mempunyai kemampuan yang sama yang tidak mendapatkan diklat. Prestasi seorang pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja, tetapi oleh variabel lain, misalnya IQ, pengalaman, pengawasan, pendidikan dan lain-lain, sehingga mengukur seberapa jauh pengaruh diklat terhadap kinerja guru secara teliti akan sulit dilakukan.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasi adalah teknik yang dilakukan untuk alokasi/pemilihan sampel secara random/acak. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan.
Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi dibandingkan penelitian observasional. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.
Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental. Randomisasi bertujuan agar terjadi komparabilitas (validitas interna) antara kelompok studi dan kontrol sama. Randomisasi tidak sama dengan pengambilan sampel secara random.

5. mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental

Unknown mengatakan...

Herman Brawijaya (10111001047)

Assalamu'alaikum...

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Pembahasan...
a. Desain penelitian pra-eksperimental (Pre-experiment)
b. Desain penelitian eksperimental semu (Quasy Experiment)
c. Desain penelitian eksperimental sungguhan (True Experiment).

1. Desain penelitian pra-eksperimental (Pre-experiment)
Desain penelitian pra-eksperimental ada tiga jenis yaitu
1) one-shot case study, 2) one-group pre-post test design, dan 3) static group design
a. One-shot case study
Sekelompok subjek dikenai perlakuan tertentu (sebagai variable bebas) kemudian dilakukan pengukuran terhadap variable bebas.

b. One group pretest-posttes design
Prosedur desain penelitian ini adalah :
a) dilakukan pengukuran variable tergantung dari satu kelompok subjek (pretest),
b) subjek diberi perlakuan untuk jangka waktu tertentu (exposure),
c) dilakukan pengukuran ke-2 (posttest) terhadap variable bebas, dan
d) hasil pengukuran prestest dibandingan dengan hasil pengukuran posttest.

c. Static Group Comparison
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih sebagai objek penelitian. Kelompok pertama mendapatkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak mendapat perlakuan. Kelompok kedua ini berfungsi sebagai kelompok pembanding/ pengontrol.

2. Desain penelitian eksperimen semu (quasy-experiment)
Desain penelitian eksperimen semu berupaya mengungkap hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok ekperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak 0

3. Desain eksperimen sungguhan (true-experiment)
Desain ini memiliki karakteristik dilibatkannya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang ditentukan secara acak. Ada tiga jenis desain penelitian yang termasuk desain eksperimental sungguhan , yaitu:
1) Pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang diacak,
2) Pra-tes dan pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang diacak
3) Gabungan desain pertama dan kedua.


2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Pembahasan... di e-learning


3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Pembahasan...
Dalam penelitian eksperimen terdapat keunggulan jika dibandingkan dengan penelitian lainnya.
1. Ekperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel ekstra yang tidak beruhubungan dengan variabel yang sedang di amati.
2. Penelitian eksperimental memiliki efisiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan kerja eksperimen.

Kritik dan sekaligus keterbatasan penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian eksperimen (khususnya laboraturium) dipandang tidak selalu sejalan dengan lapangan.
2. Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak dapat dimanupalasi, misalnya manipulasi dalam bentuk menghilangkan interaksi sosial secara permanen, merangsang timbulnya perilaku seksual.
3. Sekalipun secara moral atau legal dapat dilakukan, tetapi secara ekonomi atau teknik pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai. Misalnya efek pemilikan mobil baru pada minat membaca iklan mobil. Tidak mungkin peneliti melakukan random kepada sejumlah subjek dan memberi mobil baru pada penelitian.


4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Pembahasan...
Teknik randomisasi merupakan sebuah metode untuk menempatkan peserta dalam uji klinis menjadi dua atau lebih kelompok secara acak (random). Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental yang bertujuan agar terjadi komparabilitas antara kelompok studi dan kelompok kontrol


5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?
Pembahasan... di e-learning

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

NAMA : SRI YULI RAHAYU
NIM : 1011001022
SEMESTER VII
METODE EPIDEMIOLOGI
PERTANYAAN STUDY EKSPERIMENTAL

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Jawaban :
a. Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (rct) umumnya dilakukan untuk intervensi di bidang medik yang sifatnya individual.
b. Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (cluster rct) kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan dengan memperhitungkan cluster.
Ada pula yang mengelompokan menjadi :
a. Pre Eksperimental belum merupakan eksperimen sesungguhnya karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Desing ini dibagi atas
• Posttest Only Design
• One-Group Pretest-Posttest dimana ada satu kelompok yang mendapatkan intervensi debelum dan sesudah intervensi di beri pretest dan post test untuk meperhitungkan efektivitasnya.
• Intact-Group Comparisonada satu kelompok pengamatan dimana dibagi dua menjadi kelompok yaitu kelompok yang menerima intervensi dan tidak menerima intervensi.
b. True Experimental apabila peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang kemungkinan dapat mempengaruhi jalannya eksperimen. Desing ini dibagi atas :

Unknown mengatakan...

Pretest-posttest with control group design (ada dua kelompok yang dipilih secara random yaitu kelompok eksperimen dan kontrol , kemudian keduanya diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal).
Randomized Salomon Four Group (dibagi menjadi empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak).
Posttest Only Control Group Design( ada kelopmpok eksperimen dan control dimana diakhir test hanya kelompok kontrol menerima postest di akhir intervensi)
c. Quasi Experimental Merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuknya sebagai berikut:
Time Series Design(Sebelum diberi perlakuan, satu kelompok diberi pretest sampai berkali-kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan bila hasil pretest selama berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten setelah itu baru diberi treatment/perlakuan.
Control Time Series penelitian ini melibatkan r rangkaian waktu, hanya saja menggunakan kelompok pembanding (kontrol). 
Non Equivalent control group (desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random).
Separate Sample Pretest Posttes(ukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara acak dari populasi tertentu.Kemudian dilakukan intervensi atau program pada seluruh populasi tersebut. Selanjutnya dilakukan posttest pada kelompok sampel lain, yang juga dipilih secara acak dari populasi yang sama.

Unknown mengatakan...

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Jawaban :
Keefektifan SMS Reminder Sebagai Media Promosi Kesehatan Ibu Hamil di Daerah Terpencil oleh Sri Herlina, Guardian Yoki Sanjaya, Ova Emili

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan tipe quasi ekperimental one group pre-post test design, dimana terdiri dari 49 respoden ibu hamil trimester I dan II dari 22 kecamatan di Astambul Kabupaten Banjar yang memenuhi kriteria insklusi dan ekslusi. Dimana dalam penelitian initidak disebutkan secara pasti pemilihan cluster di dalam kecematan yang nantinya dari setiap cluster dipilih sampel namun karena penelitian ini berkaitan dengan kempok ibu-ibu yang mendapatkan intervensi mengenai SMS reminder maka tergolong study eksperimental cluster rendomize. Program Intervensi menggunakan SMS gateway dirancang secara otomatis untuk mengirimkan pesan singkat (SMS reminder) selama 2 bulan setiap hari pada semua responden. Analisis persepsi ibu terhadap media promosi berbasis SMS dilakukan secara deskriptif. Dimana pada penelitian ini ibu ibu tidak dibedakan menjadi dua kelompok dan diberi pretest dan post test sebelum dan sesudah intervensi.
Tahapan penelitian dibagi mejadi 3 tahapan yaitu:
1. Pre test yaitu: pengambilan data dari laporan bulanan KIA Puskesmas Astambul serta data bidan desa, Pelacakan dilakukan dengan cara mendatangi satu per satu ibu hamil di semua desa, lalu menyiapkan lembar kuesioner, perangkat Software SMS gateway atau reminder platform framework Gammu, pengolahan data mulai dari entry,editing coding,dan cleaning.
2. Intervensi program yaitu: dengan Pesan SMS dibuat secara menarik, sistematis, unik (pantun), mudah dan inovatif sesuai dengan keperluanibuhamil. Keunggulan lainnya yaitu informasi disampaikan cepat, tepat waktu, menjangkau masyarakat luas, ibu hamil dapat membaca informasi kapan saja, dimana saja dengan syarat pesan tersebut tersimpan dalam memori handphone ibu hamil, akan tetapi model SMS ini masih terbatas hanya menyampaikan 120 karakter, jika lebih menyebabkan kegagalan pesan. menarik, sederhana, mudah diipahami serta memusatkan perhatian, dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.
3. Post test program yaitu: pengumulan dan pegolahan data mulai entry,editing coding,dan cleaning.
Luaran dari setiap tahapan:
a. Pre test :
Mendapatkan informasi karakteristikdemografi ibu-ibu hamil di daerah itu .
Mendapatakan informasi mengenai status kesehatan ibu hamil di daerha tersebut.
Mendapatkan informasi mengenai pengetahuan ibu hamil di daerha tersebut.
b. Intervensi:
Ibu- ibu mendaptkan SMS reminder mengenai pesan kesehatan berkaitan dengan kehamilannya dengan kalimat sederhana dan mudah diingat.
c. Post test :
Data yang telah dikumpulkan tahap pre test disajikan sebagai informasi awal yang akan dianalisis bersam-sama dengan tahap post test. Analisis data akan dilalakukan menggunakan spss. Pada tahap ini akan dilihat efektivitas intervensi program yang diberikan.
(Sumber : http://fit.uii.ac.id/files/snimed/2013/004.pdf)

Unknown mengatakan...

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Jawaban :
a. Kelebihan
Adanya teknik randomisasi
Adanya double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden
Dapat meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias.
Misalnya: saja pada penelitian efektifitas sms reminder untuk sebagai media kesehatan ibu hamil di daerah terpencil dimana semua ibu hamil memenuhi kriteria inklusi maaupun eksklusi dijadikan sebagi subyek penelitian menerima intervens kesehatan dengan SMS reminder untuk mengurangi tingkat kematian ibu dimana peneliti tidak mengetahui status ibu-ibu tersebut sehingga untuk terjadinya bias bisa diminimalisir.
b. Kelemahan
Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laporan dan sebagainya terkait dengan penelitian.
Waktu penelitian relatif panjang.
Pengorganisasian penelitian.
Misalnya : study eksperimental mengenai efektifitas pemberian placebo untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke janin sangat menbutukan kerjasam sang ibu untuk memberiytahukan kepada petugas kesehatan jika ia menderita HIV/AIDS sekaligus kepatuhan ia untuk mengkonsumsi placebo itu dan efeknya dapat diketahui setelah anaknya lahir selama 9 bulan tentunya hal tersebut sangat memakan waktu.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Jawaban :
Teknik randomisasi adalah cara untuk memilih cluster/ kelompok penelitian atau subyek penelitian secara acak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti agar karakteristik antar cluster dan subyek penelitian hampir sama.

Desi Ratnasari Yusman mengatakan...

Re-Comment bu
NAMA: DESI RATNASARI
NIM: 10111001003

1. tipe-tipe pada studi desain eksperimental
- Uji Randomisasi Controlled: Ciri: Yang dirandomisasi : Individu / personal, Kejadian intervensi : Diimplementasikan pada tingkatan individ seperti percobaan obat baru dan efektivitas vaksin , Ukuran sampel: Mengansumsikan setiap orang mandiri / independen, Analisis : Mengansumsi setiap orang
- Uji Kluster: Ciri :Yang dirandomisasi : Kelompok / cluster, Kejadian intervensi: Sering dilaksanakan pada level kelompok / cluster, Ukuran sampel : Harus memperhitungkan nilai korelasi dalam klaster – klaster, Analisis : Harus memperhitungkan cluster
- Uji Lapangan: jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan dengan individu-individu yang belum sakit sebagai subyek kemudian dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, lalu diikuti perkembangannya apakah subyek itu sakit atau tidak. Dibutuhkan biaya lebih karena peniliti harus mengunjungi subjek di lapangan. Meskipun intervensi dilakukan di lapangan, intervensi dilakukan kepada individu, bukan komunitas. Contoh: efektivitas vaksin diujikan pada anak sehat
- Uji Komunitas: studi di mana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan kepada individu-individu, karena akan lebih. Contoh: riset tentang efektivitas flurodasi air minum untuk mencegah karies pada masyarakat.

2. contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental
Ide penelitian: Pengaruh pemberian Metadon terhadap penurunan ketergantungan/ overdosis pada pengguna narkoba jarum suntik. Desain studi: uji alokasi secara random/acak. Alur : Prospektif (kedepan). Intervensi: individu pengguna narkoba suntik
Populasi: pengguna narkoba jarum suntik. Terbagi menjadi 2 kelompok (kelompok intervensi: diberi metadon, Kelompok non intervensi: tidak diberi metadon) diikuti perkembangannya dan lihat efek yang akan terjadi.
Mendapat metadon: Sakit/mati akibat ketergantungan/overdosis, Negatif dari ketergantungan/ overdosis.
Tidak mendapat metadon : Sakit/ mati akibat ketergantungan/overdosis, Negatif dari ketergantungan/ overdosis.

3. kelemahan dan kelebihan studi desain eksperimental
Kelebihan: 1. Bisa dilakukan randomisasi. Sampel penelitian dialokasikan dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan. Contoh: pemilihan kelompok yang diintervensi dan tidak secara acak, dipilih dari seluruh pengguna narkoba suntik yang ada di kerangka sample. 2. Penilaian dengan double blind, peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk kelompok intervensi atau non-intervensi, sehingga faktor perancu yang mempengaruhi hasil dapat diminimalisir. Contoh: peneliti maupun responden pengguna jarum suntik tidak mengetahui status responden apakah termasuk kelompok yang diberi metadon atau tidak.
Kelemahan: berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian, butuh management yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak. Contoh: karena melakukan percobaan pada manusia (pengguna narkoba suntik) yang diberikan metadon dan ada yang tidak diberikan metadon, jadi seolah-olah yang lain diberikan pertolongan dan yang lain dibiarkan saja. Ini menjadi permasalahan etika.

4. Teknik randomisasi adalah Cara memperoleh sampel yang representatif yang mewakili populasi. sehingga hasil analisis statistika dapat berlaku dalam tingkat populasi. Tujuannya untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dan jumlah sampel tiap kelompok seimbang dalam penelitian

Unknown mengatakan...

FIRA AGNESTASYA (10111001006)
Recomment ya bu :) (perbaikan)

1. Tipe – tipe studi desain eksperimental / uji klinis
1) Penelitian eksperimen / randomised controlled trial (RCT)
eksperimen epidemiologi yang bersifat preventif atau untuk mencegah dan mengobati yang dilakukan dengan mengintervensi individu. (mengasumsikan setiap individu saja).
2) Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT).
Kluster RCT dilakukan dengan mengintervensi kelompok (cluster) seperti untuk mengetahui efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.(harus memperhitungkan setiap nilai korelasi dalam kluster)
2) UJi Lapangan ( Field Trip )
Eksperimen pada individu sehat yang dilakukan di lapangan, subjek dibagi menjadi kelompok eksperimen dan control dan diikuti perkembangannya (prospektif). Intervensi dilakukan secara individu.
3) Uji Komunitas ( Communicity Trial )
Eksperimen yang mengintervensi komunitas karena alokasi intervensi tidak pratis jika dilakukan secara individu. Misal riset tentang efektivitas flurodasi air minum untuk mencegah karies pada masyarakat. Riset Newburgh-Kingston (Ast et al., 1950)

2. Contoh Ide Penelitian Eksperimen Randomized controlled trial
Misal penelitian “Efektivitas Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) terhadap pencegahan Anemia pada Ibu Hamil
penjelasan
Efektivitas pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil. Dalam Penelitian ini menggunakan uji eksperimen / randomised controlled trial (RCT)
Yang dilakukan intervensi secara individu yaitu ibu hamil
• Alur : Prospektif
• Populasi : ibu hamil
• Perlakuan pada populasi :
1. Mendapat TTD: Sakit anemia, Negatif dari anemia
2. Tidak mendapat TTD: Sakit anemia, Negatif dari anemia

3. Kelemahan dan Kelebihan Peneltian dengan Studi Eksperimental, jelaskan dengan contoh !
Kelebihan :
a. randomisasi, (contoh : pemilihan ibu hamil dapat dilakukan secara random, dengan memiliki kerangka sampel ibu hamil tersebut)
b. double-blind (blinding). (contoh : Peneliti tidak mengetahui kelompok ibu hamil yang tidak diberi TTD dan yang diberi TTD, agar hasil lebih objektif dan menghindari bias
c. faktor perancu dapat diminimalisir (contoh :Karena telah dibagi dengan jelas antara kelompok yg diberi intervensi / tidak pada masing-masing kelompok ibu hamil )

Kelemahan :
a. Desain yg kompleks dan mahal (contoh ; Memerlukan biaya yang mahal dalam penyediaan TTD dan tes uji klinis untuk mengetahui ibu hamil positif atau negatif anemia memerlukan uji klinis yang kompleks)
b. Ada masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian. (contoh : pemberian TTD pada ibu hamil dan kelompok ibu hamil lainnya dibiarkan saja tidak diberi TTD)
c. Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia contoh saja ibu hamil, sehingga perlu kerjasama antara responden (ibu hamil yang diberi TTD /non intervensi (ibu hamil yang tidak diberi TTD), tenaga kesehatan, peneliti, laboran dan sebagainya terkait .
d. Butuh sampel yg banyak. Jika ukuran sampel terlalu kecil, randomisasi gagal mengontrol faktor perancu, dan presisi estimasi rendah

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi
RANDOMISASI
• Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental
• Randomisasi bertujuan agar terjadi komparabilitas (validitas interna) antara kelompok studi dan kontrol sama
Dengan teknik randomisasi, peneliti dapat membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok secara acak dan tidak memilih-milih kedalam kelompok manakah subjek akan diikutsertakan, sehingga sampel akan lebih objektif

5. mind mapping on moodle :)

Unknown mengatakan...

Mutia Rahmi ( 10111001041)

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?

Secara garis besar, desain eksperimental dalam epidemiologi di bagi dalam beberapa desain, yakni:
1) Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT)
Eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin
2) Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT kluster RCT eksperimen dengan desain cluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) dengan tujuan untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
Dalam perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah kluster lebih harus diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang berasumsi setiap individu itu mandiri.
3) Uji Lapangan ( Field Trip)
Uji yang dilakukan dalam lingkungan alami di mana pekerjaan dilakuan sehari-hari, namun kepada satu atau lebih kelompok diberikan perlakuan tertentu.
4) Uji Komunitas ( Community Trials)
Uji studi yang digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas tertentu
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Keefektifan penyuluhan penatalaksanaan ISPA terhadap terjadinya pneumoni pada 80 orang. Dari 80 orang tersebut, 40 orang diberikan penyuluhan penatalaksanaan ISPA dan sebagiannya lagi tidak diberikan sebagai kontrol. Selanjutnya diikuti perkembangannya dan lihat efek yang akan terjadi terhadap kejadian pneumoni.

Unknown mengatakan...

Mutia Rahmi ( 10111001041 )
(lanjutan)

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
 Kelebihan penelitian eksperimental adalah
1. Memungkinkan untuk dilakukan randomisasi
Randomisasi merupakan kegiatan pengalokasian sampel peneliatian dalam dua atu lebih kriteria yang ditentukan langsung oleh peneliti. Randomisasi ini hanya bisa dilakukan pada penelitian intervensi

2. Melakukan penilaian penelitian dengan double-blind.
Artinya, peneliti dan responden saling tidak mengetahui status masing- masing, bahkan peneliti pun tidak mengetahui apakah responden yang diteliti apakah termasuk kelompok intervensi atau kelompok non intervensi. Sehingga, hasil yang didapatkan lebih objektif.

3. Desain mampu meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.

 Kelemahan penelitian eksperimental
1. berkaitan dengan masalah etika,
Untuk mengurangi isu etika, ketika kita melakukan intervensi baru pada satu kelompok, kelompok lainnya sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada kelompok kontrol
2. waktu yang lama
Rancangannya kompleks karena harus mengikuti perjalanan pemberian intervensi ataupun pada kelompok yang diintervensi sampai timbul efek yang diharapkan, sehingga memerlukan waktu yang lama
3. masalah pengorganisasian penelitian.
Desain ini melibatkan berbagai macam pihak yang memerlukan pengkoordinasian dan pengorganisasian anatra pihak yang satu dengan pihak yang lain.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasi adalah teknik pengalokasi pemilihan sampel. Dimana sampael dialokasikan kedalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti, yang akan diikuti kedepannya. Tujuan dari randomisasi agar karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.

Unknown mengatakan...

RE-POST bu (perbaikan)
NAMA: LAILATUL RAHMAH
NIM: 10111001008

1. Tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis
•Uji randomized controlled adalah eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin
•kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
•Uji Lapangan (field trip)
•Uji Komunitas digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas tertentu

2. Contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, studi yang anda gunakan disertai alur
•Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dan Kepadatan Aedes Aegypti Di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten (Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi berupa penyuluhan mengenai PSN. dilakukan pada terhadap 106 warga desa Bayah)
•Hasil pre-test: 64,2% warga berpengetahuan kurang hanya 11,3% yang baik; sesuai dengan tingkat pendidikan yang rendah dan ekonomi yang kurang.
•Setelah penyuluhan 14% warga berpengetahuan baik dan 54% kurang yang secara statistik bermakna (p = 0,001). Dari survei entomologi diperoleh container index (CI) 18% dan house index (HI) 52% yang menunjukkan tingginya kepadatan dan penyebaran vektor. Setelah penyuluhan CI menjadi 16% dan HI 42% tetapi penurunan tersebut tidak berbeda bermakna (CI, p = 0,523; HI, p = 0,174) dan masih di atas index WHO.
•Hasil: penyuluhan meningkatkan tingkat pengetahuan warga mengenai PSN tetapi tidak menurunkan kepadatan vektor sehingga Bayah masih tetap berisiko tinggi DBD.

3. a. Kelebihan Penelitian dengan studi desain eksperimental
•Memungkinkan randomisasi (contohnya: “pengaruh penyuluhan dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita gizi kurang dan buruk” pemilihan sampel (ibu balita) dalam penelitian tersebut dapat dipilih secara acak atau random)
•Penilaian penelitian dengan double-blind (peneliti tidak mengetahui kelompok ibu balita yang diberikan penyuluhan dan yg tidak diberikan penyuluhan)
•Peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria lalu diikuti ke depan
•Dapat meminimalisir faktor perancu

b. Kekurangan
•Berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian (karena penelitian eksperimental menerapkan 2 perlakuan kepada kelompok ibu balita, yaitu kelompok yang diberikan penyuluhan dan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan)
•Intervensi berkaitan dengan manusia, (misalnya ibu balita sebagai responden, tenaga kesehatan sebagai penyuluh, peneliti dan laboran untuk pemeriksaan tertentu) serta butuh menagemen yang baik karena penelitian eksperimental berkaitan dengan banyak pihak.

4. Teknik randomisasai adalah teknik alokasi atau pemilihan sampel secara acak atau random. Dengan teknik ini peneliti dapat mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan lalu diikuti ke depan (kelompok yang diberikan paparan/intervensi dan kelompok yang tidak diberikan paparan/intervensi) dan bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian (peneliti tidak mengetahui mana kelompok yang diberikan intervensi dan mana yang tidak diberikan intervensi sehingga peneliti tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap kelompok dalam penelitian-->hasil lebih objektif)

5. dipost melalui elearning ^^

Atidira Dwi Hanani mengatakan...

Nama : Atidira Dwi Hanani
NIM : 10111001039

Recomment ya bu :) (perbaikan)

1. Tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis:
- Uji Randomised Controlled (Randomised Controlled Trial)
Yang dirandomisasi adalah individu / personal. Kejadian intervensi diimplementasikan pada tingkatan individu. Ukuran sampel mengasumsikan setiap orang itu mandiri/independen. Analisis mengasumsikan setiap orang.
- Uji Klaster (Cluster Randomised Controlled Trial)
Yang dirandomisasi adalah kelompok atau kluster. Kejadian intervensi sering dilaksanakan pada level kelompok / kluster contoh puskesmas, desa, rumah sakit. Ukuran sampel harus memperhitungkan nilai korelasi dalam klaster-klaster. Analisis harus memperhitungkan klaster.
- Uji Lapangan (Field Trip)
Eksperimen pada individu sehat yang dilakukan di lapangan.
- Uji Komunitas (Community Trials)
Eksperimen yang mengintervensi komunitas.

2. Ide penelitian uji eksperimental:
“Pengaruh Penyuluhan Kesehatan dan Monitoring Minum Tablet Penambah Darah Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Kecamatan Kalidoni Kota Palembang”
-Studi eksperimental randomized controlled trial.
-Subjek pada penelitian : Ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalidoni Kota Palembang.
-Perlakuan pada populasi :
1. Intervensi : penyuluhan kesehatan dan monitoring minum tablet penambah darah.
2. Non-intervensi : Tidak diintervensi penyuluhan kesehatan dan monitoring minum tablet penambah darah.
Berdasarkan hasil penelitian nanti dapat disimpulkan apakah Penyuluhan Kesehatan dan Monitoring Minum Tablet Penambah Darah pada ibu hamil dengan anemia dapat meningkatkan kadar hemoglobin atau memperbaiki status anemianya.
*Alur dikirim melalui moodle.

3. Kelemahan studi desain eksperimental:
-Ada masalah etika.
Contoh : intervensi pemberian vitamin pada remaja kelompokintervensi, namun pada kelompok yang non-intervensi dibiarkan saja tidak diberi vitamin.
-Masalah waktu dan masalah pengorganisasian penelitian.
Contoh : Suatu penelitian melibatkan banyak pihak yakni responden, tenaga kesehatan, peneliti, dan laboran sehingga butuh managemen yang tidak mudah dan sulit mengatur waktu antara responden dan semua pihak yang terlibat.
-Menggunakan biaya yang lebih besar.
Contoh : Memerlukan biaya yang lebih besar dalam pemberian imunisasi TT dan untuk mengetahui sample positif atau negatif tetanus.
-Membutuhkan waktu yang lebih lama.
Contoh : Penelitian efektifitas obat, butuh waktu lama karna mengikuti pemberian intervensi obat sampai timbul efek yang diharapkan.

Kelebihan studi desain eksperimental:
-Randomisasi.
Contoh : Pemilihan remaja putri sebagai subjek penelitian dapat dilakukan secara random, dengan memiliki kerangka sampel remaja putri tersebut.
-Double-blind (blinding).
Contoh : Peneliti tidak mengetahui kelompok remaja yang diberi vitamin dan yang tidak diberi vitamin, agar hasil lebih objektif dan menghindari bias.
-Faktor perancu dapat diminimalisir.
Contoh : Pada penelitian dibagi dengan jelas kelompok yg diberi intervensi dan yang tidak diintervensi pada masing-masing kelompok remaja putri.

4. Teknik Randomisasi adalah cara memperoleh sampel yang mewakili populasi dengan peneliti membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok secara acak dan tidak memilih-milih kedalam kelompok manakah subjek akan diikutsertakan, sehingga sampel akan lebih objektif.

5. MindMapping di moodle elearning.

Thank you :)

Unknown mengatakan...

★السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ ★
#Re-comment bu╭(^▽^)╯
WULANDARI ( 10111001035 ) FKM UNSRI
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
█ TIPE-TIPE PADA STUDI DESAIN EKSPERIMENTAL █
1) Penelitian eksperimen /randomised controlled trial (RCT)
Eksperimen desain RCT merupakan ekperimen yang mengintervensi
individu secara random.Contoh : Percobaan obat baru, efektivitas
vaksin.
2) Penelitian eksperimen klaster (Cluster RCT).
Ekperimen kluster RCT merupakan eksperimen yang mengintervensi
kelompok (cluster) Contoh : Efektivitas promosi dan pelayanan
kesehatan.
3) UJi Lapangan ( Field Trip )
Uji lapangan merupakan eksperimen yang dilakukan di lapangan pada
individu-individu sehat sebagai subjek. subjek diikuti
perkembangannya. Contoh: Efektivitas vaksin diujikan pada anak sehat
4) Uji Komunitas ( Communicity Trial )
Uji komunitas merupakan eksperimen yang dialokasikan kepada
komunitas.Contoh: Fluoridasi air minum untuk mencegah karies gigi

█CONTOH IDE PENELITIAN UJI KLINIS/EKSPERIMENTAL ( Study, Alur )█

Judul :“Pengaruh pemberian Vaksinasi BCG terhadap penurunan kejadian
penyakit TBC pada balita”
Tipe : Uji eksperimen /randomised controlled trial(RCT)
(Intervensi apda individu = Balita)
Alur : Prospektif ( kedepan ) --► LENGKAP on Moodelss :))
Waktu: 2 tahun
Hasil penelitian : Dapat diketahui balita yang yang mendapatkan intervensi
( diberi vaksin BCG ) mengalami TBC atau tidak begitupun
yang tidak mendapatkan intervensi.

█KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PENELITIAN DENGAN STUDI DESAIN EKSPERIMENTAL( Contoh ) █
Kelebihan :
a. Double-blind.
Contoh : Peneliti tidak mengetahui status subjek ( balita ) sehingga tidak
menimbulkan bias seleksi.
b. Randomisasi.
Contoh : Pemilihan subjek ( balita ) secara acak berdasarkan criteria.
c. Meminimalisir faktor Perancu
Contoh : Hubungan asosiasi kuat antara BCG dengan TBC karena
Subjek diikuti ( Prospektif ). Ini dapat mengurangi munculnya faktor
perancu yang membuat distorsi antara BCg dengan TBC.
Kelemahan :
a. Waktu penelitian lama, Kompleks dan Biaya Mahal
Contoh : Balita yang diberikan intervensi ( Vaksinasi BCG ) harus
diikutiperkembangannya untuk melihat hubungannya dengan penyakit
TBC. Ini Melibatkan banyak sumber daya ( peneliti, dokter, perawat dll ),
biaya cukup besar, membutuhkan waktu yang lama
b. Jika waktu perlakuan terlalu pendek, RCT tidak mampu menunjukan
efek perlakuan yang sesungguhnya.
c. Tujuan randomisasi tak tercapai jika hanya dilakukan pada subjek
yang memenuhi syarat eligibilitas atau memberikan respons baik.

█TEKNIK RANDOMISASI█
Teknik randomisasi adalah pengalokasikan sampel penelitian atau prosedur
memasukan subjek secara acak pada sampel penelitian kedalam setiap
kelompok penelitian (dalam hal ini kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol )berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti dan diikuti ke
depan ( Prospektif) sehingga keduanya dapat dianggap setara sebelum
diberikan intervensi.

█MIND MAPPING KESIMPULAN MATERI STUDI DESAIN█
Mind Mapping on Moodelss :))

THANKS (´⌣`ʃƪ)

★Ùˆَ السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ★

Unknown mengatakan...

Nama : Imroatin Wakhidah
Nim : 10111001060

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Jawab
a. Penelitian Eksperimen /Randomised Controlled Trial (RCT)
Eksperimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu. Contohnya pada percobaan pemberian vaksin atau obat tertentu.
b. Penelitian Eksperimen Klaster / Cluster Randomised Controlled Trial (Cluster RCT).
Kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster).
c. Uji lapangan / Field Trip (kasus referensi)
Pada uji ini sasaran dilakukan pada orang-orang yang belum sakit.
d. Uji Komunitas / Community Trials (studi intervensi komunitas)
Orang yang sehat merupakan komunitas yang akan diintervensi pada uji ini.
Ada juga yang menjelaskan bahwa tipe studi eksperimental yaitu :
a. Pra Eksperimental
Rancangan pra eksperimental belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.
b. Eksperimen Murni
Rancangan eksperimen murni sebenarnya melengkapi kekurangan dari rancangan sebelumnya. Dalam eksperimen murni mulai dikenal adanya kelompok kontrol dan cara mengukur perubahan yang muncul dalam kedua kelompok
c. Eksperimen Semu
Rancangan ini memiliki kelompok kontrol, namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Jawab
Mendeteksi perubahan kerusakan saraf optic pada penderita TB Paru yang diterapi dengan Etambunol setelah diberi suplementasi ion Zink Peroral (Mendapatkan Perlakuan) dengan penderita TB Paru yang mendapatkan anti TB dan Plasebo (Kelompok kontrol).
Studi yang digunakan adalah eksperimental dengan desain RCT atau Randomised Controlled Trial dimana dilakukan intervensi secara individu yakni dengan percobaan obat baru.
Alur dikirim melalui moodle elearning.

Unknown mengatakan...

Nama : Imroatin Wakhidah
Nim : 10111001060

Lanjutan

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Jawab
Kelemahan studi desain eksperimental
1. Berkaitan dengan masalah etika.
2. Desain dan pelaksanaan uji klinis kompleks dan mahal.
3. Uji klinis mungkin dilakukan dengan seleksi tertentu sehingga tidak representative terhadap populasi terjangkau atau populasi target.
4. Kadang-kadang uji klinis sangat tidak praktis.
Contoh : Pemberian tambahan dosis obat pada sekelompok pasien terhadap tekanan jantung, yang separo diberi perlakuan dengan ditambah dosis obat tertentu dan yang separo tidak.
Kelebihan studi desain eksperimental
1. Memungkinkan untuk dilakukan randomisasi.
Contoh : Merandom laki-laki yang akan diberi perlakuan penyuluhan tentang rokok.
2. Melakukan penilaian penelitian dengan double-blind.
Contoh : Peneliti tidak mengetahui mana laki-laki yang merokok maupun tidak merokok yang akan diberi perlakuan.
3. Kriteria inklusi, perlakuan dan outcome telah ditentuakan terlebih dahulu.
4. Uji klinis secara teori sangat menguntungkan oleh karena banyak metode statistic harus berdasarkan pemilihab subyek secara random.
5. Kelompok subyek merupakan kelompok sebanding sehingga intervensi dari luar setelah randominasi tidak banyak berpengaruh terhadap hasil penelitian selama intervensi tersebut mengenai kedua kelompok subyek.


4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Jawab
Teknik randomisasi yaitu suatu teknik untuk mencari sampel yang representative, caranya yaitu sampel penelitian dibagi ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya lalu diikuti perjalanannya ke depan dan dilihat perubahannya. Teknik ini bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dalam penelitian.

5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?
Jawab
Dikirim melalui elearning.

Terima kasih :)

Unknown mengatakan...

NAMA : SITI KURNIATUN
NIM : 10111001033

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Jawab :
Tipe-tipe pada studi desain eksperimental (Bonita, 2006) antara lain :
 Uji Randomised Controlled (Randomised Controlled Trial)
Studi eksperimen yang menggunakan prosedur random untuk mengalokasi berbagai level factor penelitian pada subjek penelitian, yang dalam hal ini merupakan individu.
 Uji Klaster (Cluster Randomised Controlled Trial)
Studi eksperimen dengan melakukan intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
 Uji Lapangan ( Field Trip)
Uji yang dilakukan dalam lingkungan alami di mana pekerjaan dilakuan sehari-hari, namun kepada satu atau lebih kelompok diberikan perlakuan tertentu.
 Uji Komunitas ( Community Trials)
Uji studi yang digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas tertentu.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Jawab :
Keefektifan pemakaian kelambu terhadap terjadinya DBD pada 50 orang. Dari 50 orang tersebut, 25 orang diberikan perlakuan untuk memakai kelambu dan sebagiannya lagi tidak diberikan sebagai kontrol. Selanjutnya diikuti perkembangannya dan lihat efek yang akan terjadi terhadap kejadian DBD.


3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Jawab :
 Kelemahan penelitian dengan studi desain eksperimental antara lain :
1. Bersinggungan dengan masalah etika
Dalam eksperimen, terdapat perbedaan perlakuan terhadap kasus dan kontrol. Dimana untuk mengurangi masalah etika ini sebaiknya diberikan perlakuan yang standar pada kelompok kontrol.
2. Memerlukan waktu yang lama.
Rancangannya studi eksperimental merupakan studi yang kompleks karena harus mengikuti perjalanan pemberian intervensi sampai timbul efek yang diharapkan.
3. Masalah pengorganisasian penelitian.
Intervensi yang dilakukan berkaitan dengan banyak pihak, sehingga perlu dilakukan pengorganisasian penelitian.

 Kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, yaitu :
1. Pengambilan sampel dapat dilakukan secara random.
Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi dibandingkan penelitian observasional. Dengan randomisasi yang baik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif yang mewakili populasi.
2. Melakukan penilaian penelitian dengan double-blind.
Double blind merupakan teknik untuk menyembunyikan status penunjukkan kelompok pada subjek penelitian maupun pengamat sampai akhir studi. Kekuatan desain ini bisa meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Jawab :
Teknik randomisasi adalah teknik yang dilakukan untuk alokasi/pemilihan sampel secara random/acak yang berdasarkan atas prinsip peluang. Dengan randomisasi yang baik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif yang mewakili populasi. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dan jumlah sampel tiap kelompok seimbang dalam penelitian.

Unknown mengatakan...

NAMA : INDAH DWI WAHYUNI
NIM : 10111001053

Recomment ya bu :)

JELASKAN TIPE-TIPE PADA STUDI DESAIN EKSPERIMENTAL ATAU UJI KLINIS?
Tipe-tipe studi desain eksperimental atau uji klinis, antara lain :
1. Penelitian Eksperimen (Randomised Controlled Trial/RTC) : sebuah metode penelitian yang umumnya digunakan pada uji coba obat baru atau prosedur medis yang bersifat individual.
2. Penelitian Eksperimen Klaster (Cluster Randomised Controlled Ttrial/Cluster RCT) : sebuah metode penelitian yang dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
3. Eksperimen lapangan (Field Trial) : jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan dengan subjeknya adalah individu-individu yang belum sakit.
4. Intervensi Komunitas (Community Trial) : studi di mana suatu komunitas diberikan intervensi. Intervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu.

BERIKAN SATU CONTOH IDE PENELITIAN UJI KLINIS/EKSPERIMENTAL, JELASKAN STUDI YANG ANDA GUNAKAN DISERTAI ALUR?
Judul Penelitian : PENGARUH MASASE PUNGGUNG TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DENGAN INSOMNIA.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan True Experimental Design dengan rancangan
Randomized Pretest-Posttest Control Group Design menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yaitu berupa kuisioner untuk mengukur kualitas tidur para lansia. Kriteria pemilihan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan sejumlah orang lansia yang memenuhi syarat sebagai responden penelitian. Sampel dibagi menjadi dua kelompok secara acak sederhana yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Masase punggung diberikan sebanyak 3x dalam seminggu selama 1 bulan.
Hasil Penelitian : Dapat diketahui lansia yang mendapatkan intervensi (masase punggung) kualitas tidurnya membaik atau tidak begitupun yang tidak mendapatkan intervensi.

JELASKAN KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PENELITIAN DENGAN STUDI DESAIN EKSPERIMENTAL, JELASKAN DENGAN CONTOH?
Kelebihan penelitian eksperimental, antara lain :
1. Dilakukan randomisasi : Contoh, untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.
2. peneliti dapat melakukan double-blind: Contoh, dengan teknik double blind, baik peneliti maupun penderita sama-sama tidak mengetahui, atau tidak dapat membedakan obat apa yang diterima dan diselidiki pada kedua kelompok tersebut. Sedangkan pelaksanaan pemberian obat (pelaksana trial) adalah dokter klinis yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Kelemahan penelitian eksperimental, antara lain :
1. Sering ditemukan masalah etika. Contoh : menempatkan sampel dalam kondisi yang berbahaya tidak aman, mendesak untuk berpartisipasi dalam eksperimen dengan paksaan, dll.
2. penelitian eksperimental membutuhkan waktu yang cukup lama. Contoh : dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat efektivitas suatu obat baru sampai timbul hasil yang diinginkan.
3. Masalah waktu dan pengorganisasian penelitian. Contoh : Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laboran dan sebagainya terkait dengan penelitian, sehingga butuh managemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak.

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKNIK RANDOMISASI?
Teknik Randomisasi merupakan sebuah metode untuk menempatkan peserta dalam uji eksperimental menjadi dua atau lebih kelompok secara acak (random). Satu kelompok menerima perawatan atau obat yang diteliti, dan satu kelompok menerima plasebo, obat lain, atau tidak menerima perawatan apa pun. Peserta dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai metode.

MIND MAP NYA DI ELEARNING :D

Mareta Linia Ainil Ateram mengatakan...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Repost~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

NAMA : MARETALINIA
NIM : 10111001010

-------------------------------------------------****--------------------------------------------------

1). Tipe pada studi eksperimental:

a.Uji Randomised Controlled (Randomized Controlled Triad) / uji klinis
Dilakukan pada unit studi individu sehingga yang dirandom adalah individu/personal
Tujuan riset : menilai efek profilatik suatu faktor , efikasi suatu terapi terhadap penyakit

b.Uji Klaster (Cluster Randomised)
Kluster RCT dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.

c.Uji lapangan / Field Trip (kasus referensi)
Unit eksperimen : individu yang belum sakit
Lapangan : sekolah, tempat kerja, rumah

d.Uji Komunitas / Community Trials (studi intervensi komunitas)
Uji komunitas dilakukan pada komunitas orang sehat. Unit eksperimen : komunitas

-------------------------------------------------****--------------------------------------------------

2). Studi EKSPERIMENTAL pengaruh konseling dalam meningkatkan pengetahuan
reproduksi remaja SMA di Ogan Ilir (Studi eksperimental klaster/cluster rendomised)

Alur:
-Pilih kriteria inklusi,
-pilih populasi,
-bagi menjadi kelompok remaja, yang diberi konseling dan yang tidak diberi konseling.
-Beri perlakuan dan intervensi (konseling)
-Lihat peningkatan pengetahun melulai pre and post test.

>>>In moodle for detail<<<

-------------------------------------------------****--------------------------------------------------

3). Contoh penelitian “Studi eksperimental pengaruh senam lansia dalam menurunkan tekanan darah pada lansia di desa X”

Kelebihan:
-Random : peneliti berhak merandom sampel
-Minimalisir bias dan counfonding : kelompok yang diberi latihan senam lansia dan yang tidak diberi latihan senam lansia jumlahnya sama.
-Kriteria inklusi telah ditentukan peneliti
-Statistik tinggi : perlakuan dikontrol
-Double blind : peneliti dan responden tidak mengetahui status responden

Kelemahan :
-Etika : lansia yang tidak diberi latihan senam akan merasa cemburu
-Kerja sama : semua pihak bekerja sama (bidan, kader, pelatih dll)
-Waktu : 3 bulan intervensi
-Biaya : Cukup tinggi
-Tidak praktis : harus sesuai sistematika dan pengawasan ketat

-------------------------------------------------****--------------------------------------------------

4.Teknik randomisasi adalah teknik untuk menentukan alokasi peserta mana yang akan mendapat perlakuan dan peserta mana yang merupakan control, berdasarkan pada asas peluang.Tujuan utama randomisasi adalah untuk mengurangi bias seleksi dan perancu dengan terbaginya secara seimbang variable-variabel yang tidak diteliti pada kedua kelompok. Kedua kelompok dengan karakteristik sama hanya diberi perbedaan perlakuan untuk variable yang diteliti saja. Misalnya pemberian obat tertentu, satu kelompok diberi obat dan kelompok lain tidak diberi obat.


-------------------------------------------------****--------------------------------------------------
5. Mind Map Studi eksperimental

>>>In moodle for detail<<<

"Semangat UAS, Magang, Skripsi"

^_^


Unknown mengatakan...

Re-post bu :)

Nama: Dian Febrianty
NIM: 10111001026

1. Tipe-tipe pada Desain studi Eksperimental/uji klinis:
a.Uji Randomised Controlled (Randomised Controlled Trial)
Uji RCT pada desain studi eksperimental dilakukan untuk memberikan suatu intervensi secara individu pada suatu kelompok, seperti intervensi efektivitas vaksin.
b.Uji Klaster (Cluster Randomised Controlled Trial)
Uji desain studi eksperimental yang dilakukan dengan merandom kelompok pada tingkatan kluster. Intervensi yang diberikan misalkan pendidikan dan promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan.
c.Uji Lapangan ( Field Trip)
Uji Lapangan merupakan uji desain studi eksperimental dimana peneliti akan meneliti subjek di lapangan, subjek yang diteliti adalah individu-individu yang belum terindikasi sakit.
d.Uji Komunitas ( Community Trials)
Uji studi yang digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas individu-individu yang sehat.

2.contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental:
Jawab:
- Contoh kasusnya yaitu Keefektifan vaksin terhadap penyakit antraks pada sapi. Misalkan ada 100 sampel sapi, 50 sapi diberikan vaksin dan sisanya tidak divaksin sebagai kontrol. Dari 100 sapi tersebut semuanya diberikan virus antraks ganda. Kemudian diberikan waktu selama 2 minggu, dan lihat efek yang terjadi pada 100 sapi tersebut. Akan terjadi perbedaan efek dari sapi yang diberikan intervensi dan tidak. Hasilnya sapi yang diberikan intervensi vaksin kemungkina akan lebih banyak yang sehat dibandingkan yang tidak diberi vaksin. Yang tidak diberikan vaksin kemungkinan akan banyak yang mati.
- Keefektifan pemberian metadon pada 50 orang pecandu narkoba. Dari 50 orang yang direhabilitas karena narkoba, 25 orang diberikan metadon dan sebagiannya lagi tidak diberikan sebagai kontrol. Selanjutnya diikuti perkembangannya dalam 1 bulan dan lihat efek yang akan terjadi. Setelah 1 bulan akan terlihan perbedaan antara pecandu narkoba yang diintervensi dengan metadon dengan yang tidak, dari hasil tersebut akan terlihat keefektivitasan metadon tersebut.
::: Alur detail di moodle :)


3.kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental:
Kelebihan penelitian eksperimental:
1. Dilakukan dengan teknik randomisasi.
Contohnya pemberian tablet Fe pada remaja wanita yang anemia, Dari 100 wanita, 50 orang sebagai kelompok studi/eksperimen dan sisanya sebagai kontrol. Pemilihan wanita tersebut dilakukan secara acak pada kerangka sampel.
2. Double-blind.
Peneliti tidak mengetahui status antara kelompok wanita yang diberi tablet Fe dengan kelompok kontrol.
3. Dapat meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.

Kelemahan penelitian eksperimental:
1. Menimbulkan masalah etika.
Terjadi ketidakadilan antara kelompok studi dan kontrol. Pada wanita anemia sebagai kontrol tidak diberikan tablet Fe.
2. Waktu yang panjang.
Karena penelitian ini bersifat prospektif maka peneliti harus mengikuti perjalanan sampai waktu yang telah ditentukan dan menimbulkan efek perbedaan antara klp studi dan klp kontrol.
3. Masalah pengorganisasian penelitian.
Biasanya melibatkan banyak pihak dalam penelitian ini sehingga membutuhkan manajemen pengorganisasian yang baik.
4. Membutuhkan biaya yang mahal.
Intervensi yang diberikan untuk semua sampel mahal, misalkan harus membeli dan menyediakan Tablet Fe, kemudian pembayaran untuk uji laboratorium untul mengetahui efek yang terjadi.

4.Teknik randomisasi adalah teknik yang dilakukan untuk memilih sampel secara random/acak/tidak memilih-milih pada suatu populasi. Dengan teknik random/ acak ini maka sampel yang diteliti antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan sama dan lebih objektif.

5. Mind mapping Desain Studi Eksperimental di Moodle :D

Desy Indah Permatasari mengatakan...

--------------------------------------------RECOMMENT------------------------------------------------

NAMA : DESY INDAH P
NIM : 10111001058


1.Tipe-tipe pada studi desain eksperimental :
a) Penelitian eksperimen/randomised controlled trial (RCT)
Eksperimen dengan melakukan randomisasi dan intervensi secara individu.
Contohnya: Percobaan obat baru, efektivitas vaksin.
b) Penelitian eksperimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT)
Eksperimen dengan melakukan randomisasi dan intervensi secara kelompok
(cluster). Contohnya: efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
c) Uji Lapangan (Field Trip)
Eksperimen dilakukan di lapangan, subjeknya individu-individu yang sehat.
d) Uji Komunitas (Community Trials)
Eksperimen dengan melakukan intervensi pada komunitas orang yang sehat.

2. Contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental : (mind mapping in the moodle)
Judul : Efektivitas Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Pada Ibu Hamil Dalam Mencegah Penyakit Tetanus Neonaturum Di Kecamatan Ilir Barat II Kota Palembang Tahun 2014
Tipe: Randomised controlled trial (RCT)
Alur: Prospektif
Populasi : Seluruh ibu hamil di kecamatan IB II, Palembang
Kriteria Inklusi: Ibu hamil dengan usia kehamilan 5 - 8 minggu.
Waktu: 8 bulan
Intervensi : Diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dengan dosis 0,5 cc sebanyak 2 kali yaitu bulan Juli dan Agustus 2014
Non-Intervensi : Tidak diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
Hasil penelitian : Dapat diketahui ibu yang mendapatkan intervensi berupa Imunisasi TT sebanyak 2 kali melahirkan bayi dengan penyakit Tetanus Neonaturum atau tidak begitupun juga dengan ibu yang tidak mendapatkan intervensi.

3. Kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental
Kelebihan :
a. Dapat dilakukan randomisasi.
Contoh: Melakukan randomisasi pada subjek penelitian Efektivitas Pemberian Imunisasi TT pada ibu hamil dalam mencegah terjadinya Tetanus Neonaturum.
b. Peneliti dapat melakukan double-blind, yaitu status responden tidak diketahui oleh peneliti apakah responden tersebut termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi.
c. Meminimalisir faktor perancu sehingga dapat menghindari bias dalam penelitian.

Kelemahan:
a. Berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian.
Contoh: Adanya perbedaan perlakuan pada subjek penelitian, yang satu diberikan intervensi sedangkan yang satunya tidak.
b. Waktu penelitian lama dan biaya mahal
Contoh : Ibu hamil yang diberikan imunisasi TT harus diikuti perkembangannya apakah melahirkan bayi dengan penyakit Tetanus Neonaturum atau tidak sehingga dapat diketahui dengan pasti efektivitas dari imunisasi TT tersebut. hal ini tentunya membutuhkan waktu yang lama dan biaya mahal.
b. Butuh manajemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak.
Contoh: Sulit mengatur waktu antara responden dan semua pihak yang terlibat baik itu tenaga kesehatan, peneliti, maupun laboran sehingga butuh managemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak.

4. Teknik randomisasi adalah teknik pengambilan sampel yang dapat mewakili keadaan populasi yang sebenarnya dari masalah yang diteliti. Teknik ini hanya dapat dilakukan pada penelitian intervensi. Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa membagi sampel penelitian menjadi dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan kemudian sampel diikuti perkembangannya.

5. Mind Mapping on moodle :)

Unknown mengatakan...

Recomment (perbaikan), Bu :)

NAMA : DEBBY YULIA SARI
NIM : 10111001056



1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
- Uji eksperimen / Randomised Controlled Trial (RCT), yaitu intervensi secara individu dan ukuran sampel mengasumsikan setiap orang independent. Contoh RCT seperti percobaan efektivitas obat baru.
- Uji eksperimen klaster / Cluster Randomised Controlled Trial (Cluster RCT), yang mana intervensi secara kelompok (puskesmas, desa, rumah sakit) dan ukuran sampel harus memperhitungkan nilai korelasi dalam kluster-kluster. Contoh cluster RCT seperti melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
- Uji Lapangan (Field Trip), yang biasanyan disebut juga dengan Uji Kasus – Referensi
- Uji Komunitas (Community Trials), merupakan studi intervensu pada komunitas orang yang sehat

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda gunakan disertai alur?
Efektifitas Pemberian Obat Dexamethasone dalam mengurangi risiko kematian setelah percobaan selama 9 bulan dibandingkan dengan kelompok Placebo. Sampelnya adalah 50 pasien, dimana 25 pasien diberikan Obat Dexamethasone dan sisanya diberi Placebo. Setelah pemantauan selama 9 bulan dilihat terjadi perbedaan efek atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan apakah Pemberian Obat Dexamethasone efektif dalam mengurangi risiko kematian. (Bagan Alur ada di Moodle)

3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
- Kelebihan penelitian eksperimental adalah:
1. Randomisasi, bertujuan untuk mendapatkan karakteristik antar kelompok yang homogen/hampir sama, tetapi randomisasi tidak dapat dilakukan pada penelitian observasional.
2. Double-blind
Yaitu status responden tidak diketahui oleh peneliti atau sampel apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi
3. Meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian

- Kelemahan penelitian eksperimental yakni:
1. Masalah etika dan masalah pengorganisasian penelitian, seperti pemberian tablet Fe pada ibu hamil tetapi pada kelompok ibu hamil lainnya tidak diberikan tablet Fe.
2. Membutuhkan sampel yang banyak, untuk menghindari kegagalan randomisasi mengontrol confounding.
3. Studi yang membutuhkan waktu lama, kompleks dan memerlukan biaya yang mahal.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasi merupakan syarat melakukan uji eksperimental. Yang bertujuan untuk pemilihan sampel secara acak dan mendapatkan karakteristik antar kelompok yang homogen/hampir sama. Dan peneliti bisa memilih sampel penelitian dua atau lebih dengan jumlah sampel tiap kelompok seimbang.

5. Jawaban ada di Moodle

Thanks :)

Unknown mengatakan...

Nama : Selly Francilia
NIM : 10111001020

-- Re-Post --
1. Tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis
a. Uji Randomised Controlled (Randomised Controlled Trial)
Umumnya uji yang dilakukan pada studi desain eksperimental ini dilakukan untuk melakukan intervensi secara individu dengan cara random. Contohnya pada percobaan obat baru dan efektifitas vaksin
b. Uji Klaster (Cluster Randomised Controlled Trial)
Uji yang dilakukan pada desain studi eksperimental ini dilakukan untuk memberikan intervensi pada suatu kelompok menurut tingkatan kluster dengan cara random. Contohnya untuk melihat efektivitas promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan
c. Uji Lapangan ( Field Trip)
Pada uji ini peneliti akan meneliti subjek secara langsung di lapangan, dimana subjek yang diteliti adalah individu yang belum terindikasi penyakit. Contohnya efektivitas pemberian suplemen fe pada anak SD yang sehat.
d. Uji Komunitas ( Community Trials)
Uji studi yang digunakan untuk intervensi pada suatu komunitas tertentu, seperti intervensi pada komunitas orang sehat saja.

==============================================================

2. Contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental
Contoh kasusnya yaitu Daya Terima Dan Pengaruh Suplementasi Fe Dalam Bentuk Permen Pada Anak Sekolah Dasar Yang Anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan efektifitas suplementasi Fe dalam bentuk permen. Subjek penelitiannya yaitu 70 anak sekolah dasar kelas 2 dengan usia 8 – 10 tahun dan kadar Hb kurang dari 12 g/dL.. Kemudian dilakukan pengelompokkan ke dalam dua kelompok perlakuan, yaitu : (1) Kelompok Fe 10 mg berbentuk “permen” sejumlah 35 anak; (2) Kelompok Fe 10 mg berbentuk “sirup” sejumlah 35 anak dengan cara randomized controlled trial. Suplementasi diberikan selama delapan minggu. Selanjutnya diikuti perkembangan dari pengaruh suplementasi Fe bentuk permen dan sirup ini secara retrospektif, dengan melihat daya terima dan pengaruhnya terhadap tingkat kadar Hb serta status gizinya setelah di intervensi dengan suplemen Fe ini.
*alur/bagan di kirim ke moodels

=============================================================

3. Kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental
Contoh: suatu penelitian ekperimental dilakukan pada sekelompok anak kelas 2 SD di SDN 108 di Kabupaten X untuk melihat efektivitas suatu obat cacing terbaru.

Kelebihan penelitian eksperimental:
1. memungkinkan untuk dilakukan randomisasi.
peneliti mengelompokan sampel ke dalam dua kelompok yaitu kelompok yang diintervensi dengan obat cacing baru dan kelompok yang di intervensi dengan obat cacing lama. Untuk menentukan anak yang masuk dalam kelompok intervensi tersebut, dimungkinkan dilakukan dengan cara randomisasi.
2. Melakukan penilaian penelitian dengan double-blind.
peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden (anak SD) apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi. Sehingga dapat meminimalisir factor perancu yang dapat menyebabkan bias.

Unknown mengatakan...

Kelemahan penelitian eksperimental:
1. berkaitan dengan masalah etika.
Responden (anak) yang diberikan obat cacing baru akan merasa cemburu sehingga menimbulkan masalah etika
2. Waktu yang panjang.
Penelitian ini bersifat prospektif sehingga peneliti harus mengikuti perjalanan dan perkembangan anak sampai waktu yang telah ditentukan dan menimbulkan efek.
3. masalah pengorganisasian penelitian.
Karena penelitian tersebut melibatkan banyak pihak maka akan sulit untuk mengatur waktu yang tepat antara pihak terkait. Sehingga membutuhkan manajemen yang lebih baik.
4. Biayanya mahal
Karena intervensi dilakukan pada semua sampel maka akan membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk menyediakan obat cacing dan pemeriksaan efek dari obat cacing tersebut.

============================================================

4. Teknik randomisasi adalah teknik yang dilakukan untuk alokasi/pemilihan sampel secara random/acak antara kelompok yang diberi intervensi dengan kelompok non intervensi (control) dimana teknik ini dapat dilakukan untuk meminimalisasi factor perancu dan memberikan keadilan.

5. mind mapping dikirim ke moodels

Kespromu mengatakan...

1. Tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis
a. Uji Randomised Controlled (Randomised Controlled Trial)
Metode uji ini dilakukan untuk mengitervensi secara langsung individu percobaan untuk obat baru dan keefektifan vaksin
b. Uji Klaster (Cluster Randomised Controlled Trial)
Metode uji ini dilakukan dengan cara menintervensi secara kelompok berdasarkan tingkatan kluster seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan.
c. Uji Lapangan ( Field Trip)
Metode uji ini dilakukan dengan cara penelitian terhadap subjek secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang diinginkan.
d. Uji Komunitas ( Community Trials)
Metode uji ini dilakukan dengan cara mengintervensi komunitas tertentu saja, misalnya intervensi pada komunitas orang sehat saja atau komunitas orang yang beresiko saja.

2. Contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental
Contoh kasus: Uji RCT utnuk menguji keefektfan obat baru untuk penyakit kanker tulang. Misalkan terdapat 200 orang tua sebagai subjek, 100 orang diberikan intervensi dengan obat baru dan sisanya diberikan obat lama atau obat standar. Kemudian diikuti perkembangan dari subjek tersebut sampai batas waktu yang ditentukan,kemudian dilihat apa yang terjadi pada ke 200 orang tua tersebut apakah terdapat pengaruh terhadap perbedaan jenis obat yang diberikan.

alur pada moodle

3. Kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental
Kelebihan:
Randomisasi, Peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan
Double-blind, dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau non-intervensi
Kekuatan desain, bisa meminimalisir faktor perancu yang dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian
Kelemahan
1. masalah etika, ketika kita melakukan intervensi baru pada satu kelompok, kelompok lainnya sebaiknya diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa diminimalisir
2. waktu
3. pengorganisasian penelitian, butuh manajemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak pihak
4. dana
4. Teknik randomisasi
Teknik randomisasi adalah teknik yang dilakukan untuk alokasi/pemilihan sampel secara random/acak yang bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok hampir sama dan jumlah sampel tiap kelompok seimbang dalam penelitian. Peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke depan. Teknik randomisasi

5. Mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental pada moodle

Najmah Usman mengatakan...

Good temans

ada beberapa kategori uji klinis, beberapa ahli ada yang mengkategorikan, randomised controlled trial, cluster randomised control trial, community trial, quasi experimental, field trip...ada beberapa definis yang hampir sama sebenarnya dengan istilah berbeda.....so that's why I just discussed two familar terms for experimental type, RCT and Cluster RCT


Teknik randomisasi, salah satu keunggulan dari penelitian uji klinis, kita bisa menyeimbangkan karakteristik keliompok intervensi dan non intervensi secara sama, sehingga bias faktor perancu bisa sangat diminimalkan......


good job teman2....

Najmah
Happy Learning with us

Unknown mengatakan...

Nama : Widi Astutty C. Daeli
NIM : 10111001051

1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Sumber : Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan oleh Wahyudin Rajab, M.Epid penerbit Buku Kedokteran EGC 2008 Jakarta.
Dalam Buku ini ada dua tipe pada studi eksperimental atau uji klinik, yaitu :
a. Eksperimen murni yaitu bentuk rancangan penelitian dengan melakukan pengontrolan secara ketat pada subjek penelitian. Cirinya yaitu : Ada perlakuan, Ada randominasi, dan semua variable harus terkontrol.
b. Quasi eksperimen (eksperimen semu)
Yaitu bentuk rancangan penelitian yang tidak terlalu ketat dalam mengontrol subjek penelitian . Cirinya :Tidak ada randominasi, dan tidak semua variable terkontrol, karena subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis ketika menggunakan randominasi sehingga sulit dilakukan pengontrolan variable secara ketat.


3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental, jelaskan dengan contoh?
Kelebihan penelitian eksperimental adalah bisa dilakukan randomisasi dan penilaian penelitian dapat double-blind. Sebagai contoh ketika peneliti hendak melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan maka peneliti mengelompokkan ke dalam dua kategori yang di intervensi dan tidak. Double blind didesain agar peneliti dan responden tidak mengetahui status termasuk dalam kategori yang mana sehingga dapat meminimalisir faktor perancu.
Kelemahan penelitian eksperimental yaitu karena eksperimen dilakukan biasanya pada manusia maka akan menimbulkan masalah etika. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen artinya coba-coba. Ketika intervensi dilakukan pada manusia memungkinkan untuk memunculkan masalah etika ketika eksperimen yang dilakukan bertentangan dengan budaya responden dan melakukan intervensi misal metadon pada napza suntik pada mereka yang tidak pernah menggunakannya.

4.Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi?
Teknik randomisasi merupakan teknik dimana sampel penelitian dikelompokkan ke dalam satu atau dua bahkan lebih berdasarkan criteria tertentu yang nantinya akan dipantau apa yang terjadi di kemudian hari.

Jawaban nomor 2 dan 5 di elearning :)
terimakasih

Sylvia ANg mengatakan...

Anda dapat menikmati banyak Promo Terbaru yang tersedia di situs Bolavita !

» Bonus Sabung Ayam 100%
» Bonus Live Casino 100%
» Bonus Deposit Spesial Hari Jumat
» Bonus Natal & Tahun Baru
» Bonus Angpao Imlek

Butuh informasi lebih lengkap hubungi Kontak Customer Service Kami(Klik saja Link Disamping) » http://bit.ly/kontakonline24jam

Berlicensi , Aman, Dan Terbukti Terpercaya !
• S128
• SV388
• JOKER123
• SBOBET
• CBET
• 368BET
• BACCARAT
• SICBO
• ROULETTE
• SLOT

agam mengatakan...

studi eksperimen dengan uji klinis apakah berbeda, tolong bantu jawab terimakasih

Posting Komentar