Untuk
mengetahui apakah angka kematian satu jenis penyakit di suatu negara lebih
tinggi atau lebih rendah dari negara lain, biasanya kita membandingkan angka
kematian kasar pada penyakit tertentu. Sehingga kita bisa mengukur apakah
tingkat kematian di suatu negara dapat menjadi tolak ukur tingkat kesehatan
pada suatu negara dibandingkan di negara lain. Misal, jika kita
perhatikan tabel 1 dibawah
ini, angka kematian kasar atau crude rate
ratio dari penyakit
jantung iskemik pada
negara maju seperti, Jerman, Australia, Kanada,
4 kali lebih tinggi daripada negara Jepang dan Brazil. Hal yang patut dianalisa
yaitu ‘apakah
perbandingan ini tepat dan adil?’ melihat kemungkinan perbedaan
sebaran populasi pada setiap negara dan jumlah kasus yang ada[1]
Tabel 1. Angka kematian kasar Penyakit Jantung Iskemik pada lelaki
pada beberapa negara, 1995-1998 [1]
Negara
|
Angka kematian kasar Jantung Iskemik per 105 per tahun
|
Jerman
|
211
|
Australia
|
168
|
Kanada
|
160
|
Singapura
|
118
|
Spanyol
|
116
|
Jepang
|
50
|
Brazil
|
47
|
(Sumber data: global Cardiovascular Infobase, www.cvdinfobase.ca,
accessed 23 September 2003)
Bisa kita amati bahwa kelemahan utama dari membandingkan
angka rata-rata kasar (‘crude rates’) adalah
angka rata-rata ini tidak memperhitungkan fakta bahwa perbedaan populasi
memiliki perbedaan struktur umur dan
resiko menjadi sakit atau kematian bervariasi terhadap umur. Pada grafik jumlah penduduk di Jerman dan Brazil,
dapat kita lihat bahwa, proporsi penduduk tua itu lebih banyak di negara Jerman,
sedangkan, proporsi penduduk muda lebih banyak terdapat di Brazil. Oleh karena
itu, jika kita bandingkan kesehatan jantung pada dua negara ini tidak memiliki makna yang tidak berarti
secara signifikan. Dengan kata lain, umur dapat menjadi faktor perancu (confounding factors) utama yang
mempengaruhi angka rata-rata kasar kematian dari populasi dengan penyakit
jantung iskemik pada kedua negara. Salah satu cara untuk melakukan perbandingan
angka kesakitan atau kematian pada dua negara atau lebih adalah dengan
menggunakan teknik standardisasi.
Sumber: distribusi umur pada populasi di Brazil(1995)
dan Jerman (1998) www.cdvinfobase.ca, diakses
pada 23 September 2003) [1].
Menurut Webb et al (2005), standardisasi
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan ukuran yang setara atau
komparabel antara beberapa populasi atau sub-grup, dengan memperhitungkan faktor
petancu utama, seperti perbedaan umur dan sex pada komposisi populasi atau sub
grup yang berbeda [2]. Sedangkan, menurut Rothman (2002), standardisasi adalah
sebuah metode dengan menggabungkan angka rata-rata kategori spesifik ke dalam
nilai kesimpulan tunggal dengan mengambil rata-rata yang telah ditakar [3]. Standardisasi menakar angka rata-rata spesifik kategori
dengan menggunakan hasil ukuran yang berasal dari populasi standar. Dengan kata lain, standardisasi merupakan
proses penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih kategori dengan
susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran atau perbandingan [3].
Oleh karena itu hasilnya merupakan
paket angka rata-rata yang terstandardisasi (standardized rates).
Sedangkan pada standardisasi tidak langsung, angka rata-rata spesifik
umur/jenis kelamin per kelompok dari populasi standar diaplikasikan pada setiap
kelompok dalam populasi studi. Sehingga hasil dari standardisasi tidak langsung
adalah rasio angka kematian atau kesakitan yang terstandardisasi (standardised mortality/morbidiy ratios/
SMR)[2]. Walaupun demikian, perhitungan angka rara-rata yang
distandardisasi, langsung ataupun tidak langsung, pada dasarnya sama[3]. Kedua metode ini
bisa digunakan untuk mempertimbangkan faktor lain selain umur dan jenis
kelamin, seperti perbedaan komposisi ras/suku dalam kelompok studi[2].
Tabel 2. Perbedaan Standardisasi Langsung dan Tidak Langsung[2]
Standardisasi Langsung
|
Standardisasi Tidak Langsung
|
|
Metode
|
Angka rata-rata studi diaplikasikan pada populasi
standar
|
Angka rata-rata pada populasi standar diaplikasikan
pada populasi studi
|
Data yang dibutuhkan
|
||
Populasi studi
|
Angka spesifik rata-rata umur-jenis kelamin (Age-sex specific rates)
|
Komposisi dan total kematian atau kasus variabel
umur-jenis kelamin (Age-sex composition
+total deaths (or cases)
|
Populasi standar
|
Komposisi variabel umur-jenis kelamin
|
Rata-rata variabel umur-jenis kelamin dan rata-rata keseluruhan
|
Hasil
|
Angka rata-rata umur-jenis kelamin yang
terstandardisasi (Age-sex adjusted rate)
|
Rasio angka kematian-kesakitan yang terstandardisasi
(Standardised mortality (morbidity)
ration(+age-sex adjusted rate)
|
0 komentar:
Posting Komentar