STANDARDISASI DALAM EPIDEMIOLOGI

on Sabtu, 05 Oktober 2013
Untuk mengetahui apakah angka kematian satu jenis penyakit di suatu negara lebih tinggi atau lebih rendah dari negara lain, biasanya kita membandingkan angka kematian kasar pada penyakit tertentu. Sehingga kita bisa mengukur apakah tingkat kematian di suatu negara dapat menjadi tolak ukur tingkat kesehatan pada suatu negara dibandingkan di negara lain. Misal, jika kita perhatikan tabel 1 dibawah ini, angka kematian kasar atau crude rate ratio dari penyakit jantung iskemik pada negara maju seperti, Jerman, Australia, Kanada,  4 kali lebih tinggi daripada negara Jepang dan Brazil. Hal yang patut dianalisa yaitu ‘apakah perbandingan ini tepat dan adil?’ melihat kemungkinan perbedaan sebaran populasi pada setiap negara dan jumlah kasus yang ada[1]

Tabel 1. Angka kematian kasar Penyakit Jantung Iskemik pada lelaki pada beberapa negara, 1995-1998 [1]
Negara
Angka kematian kasar Jantung Iskemik per 105 per tahun
Jerman
211
Australia
168
Kanada
160
Singapura
118
Spanyol
116
Jepang
50
Brazil
47
(Sumber data: global Cardiovascular Infobase, www.cvdinfobase.ca, accessed 23 September 2003)

Bisa kita amati  bahwa kelemahan utama dari membandingkan angka rata-rata kasar (‘crude rates’) adalah angka rata-rata ini tidak memperhitungkan fakta bahwa perbedaan populasi memiliki perbedaan struktur umur  dan resiko menjadi sakit atau kematian bervariasi terhadap umur. Pada  grafik jumlah penduduk di Jerman dan Brazil, dapat kita lihat bahwa, proporsi penduduk tua itu lebih banyak di negara Jerman, sedangkan, proporsi penduduk muda lebih banyak terdapat di Brazil. Oleh karena itu, jika kita bandingkan kesehatan jantung pada dua negara ini  tidak memiliki makna yang tidak berarti secara signifikan. Dengan kata lain, umur dapat menjadi faktor perancu (confounding factors) utama yang mempengaruhi angka rata-rata kasar kematian dari populasi dengan penyakit jantung iskemik pada kedua negara. Salah satu cara untuk melakukan perbandingan angka kesakitan atau kematian pada dua negara atau lebih adalah dengan menggunakan teknik standardisasi.


Sumber: distribusi umur pada populasi di Brazil(1995) dan Jerman (1998) www.cdvinfobase.ca, diakses pada 23 September 2003) [1].

Menurut Webb et al (2005), standardisasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan ukuran yang setara atau komparabel antara beberapa populasi atau sub-grup, dengan memperhitungkan faktor petancu utama, seperti perbedaan umur dan sex pada komposisi populasi atau sub grup yang berbeda [2]. Sedangkan, menurut Rothman (2002), standardisasi adalah sebuah metode dengan menggabungkan angka rata-rata kategori spesifik ke dalam nilai kesimpulan tunggal dengan mengambil rata-rata yang telah ditakar [3]. Standardisasi menakar angka rata-rata spesifik kategori dengan menggunakan hasil ukuran yang berasal dari populasi standar.  Dengan kata lain, standardisasi merupakan proses penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih kategori dengan susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran atau perbandingan [3].

Oleh karena itu hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandardisasi (standardized rates).  Sedangkan pada standardisasi tidak langsung, angka rata-rata spesifik umur/jenis kelamin per kelompok dari populasi standar diaplikasikan pada setiap kelompok dalam populasi studi. Sehingga hasil dari standardisasi tidak langsung adalah rasio angka kematian atau kesakitan yang terstandardisasi (standardised mortality/morbidiy ratios/ SMR)[2]. Walaupun demikian, perhitungan angka rara-rata yang distandardisasi, langsung ataupun tidak langsung, pada dasarnya sama[3].  Kedua metode ini bisa digunakan untuk mempertimbangkan faktor lain selain umur dan jenis kelamin, seperti perbedaan komposisi ras/suku dalam kelompok studi[2].

Tabel 2. Perbedaan Standardisasi Langsung dan Tidak Langsung[2]



Standardisasi Langsung
Standardisasi Tidak Langsung
Metode
Angka rata-rata studi diaplikasikan pada populasi standar
Angka rata-rata pada populasi standar diaplikasikan pada populasi studi
Data yang dibutuhkan


 Populasi studi
Angka spesifik rata-rata umur-jenis kelamin (Age-sex specific rates)
Komposisi dan total kematian atau kasus variabel umur-jenis kelamin (Age-sex composition +total deaths (or cases)
  Populasi standar
Komposisi variabel umur-jenis kelamin
Rata-rata variabel umur-jenis kelamin dan rata-rata keseluruhan
Hasil
Angka rata-rata umur-jenis kelamin yang terstandardisasi (Age-sex adjusted rate)
Rasio angka kematian-kesakitan yang terstandardisasi (Standardised mortality (morbidity) ration(+age-sex adjusted rate)

0 komentar:

Posting Komentar